Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Teana - Myrrh (Part 12)

13 Oktober 2017   07:27 Diperbarui: 13 Oktober 2017   07:32 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Keesokan harinya...

Suasana penginapan pagi itu cukup ramai. Para tamu nampak memenuhi ruang utama. Menikmati santapan yang dihidangkan.

Sebagian dari mereka menikmati kopi panas. Kopi arab yang terkenal dengan aromanya yang khas. Sambil bercakap -- cakap, mereka menyesap kopi dalam cangkir keramik. Sesekali mereka mengambil buah kering yang ada didepan mereka.

"Bagaimana tidurmu semalam Galata?"tanya Rashad.

"Iya Paman. Sepertinya jamuan makan semalam cukup membuat perutku kenyang. Sehingga aku bisa tidur dengan nyenyak." jawab Galata sambil tersenyum.

"Baguslah... Itu artinya kau pasti sanggup untuk melanjutkan perjalanan kita ini."

"Kita akan berdagang kemana lagi Paman?"tanya Galata bersemangat.

"Hari ini ada seseorang yang harus aku temui di Kuil Agung."

"Kuil Agung? Dimana itu Paman?"

"Letaknya tidak jauh dari sini. Setelah kita memasuki gerbang utama kota, kita akan menjumpai kuil itu berdiri megah disana. Kau pasti penasaran bukan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun