Malam itu Rashad nampak gagah dengan jubahnya. Berwarna biru gelap bersulamkan benang kuning keemasan. Ia memakai sorban berhiaskan batu permata biru ditengahnya.
Begitupun Galata dan Teana. Sebagai anak pedagang besar di Kota Hegra, mereka berpenampilan cukup sempurna malam itu.
Galata memakai jubah hitam dan sorban berwarna merah yang dihiasi bulu merak hitam diatasnya.
Sedangkan Teana memakai jubah berwarna hijau gelap dan kerudung berwarna senada. Dengan berbagai manik -- manik yang disulam sangat indah diatas kerudung itu. Membuatnya semakin anggun dan cantik di usianya yang masih belia.
"Mari Tuan, silakan duduk disini bersama Tuan Galata." ucap Karam ramah.
"Terima kasih Karam," jawab Teana singkat. Lalu iapun duduk dengan anggunnya.
"Silakan Tuan," Karam mempersilakan Galata untuk duduk setelah ia menarik kursi yang dipegangnya.
"Terima kasih banyak Karam," ucap Galata.
Semua rombongan Rashad kini telah duduk di kursi masing -- masing. Mengelilingi jamuan lezat diatas meja besar.
Jamuan yang mengundang selera bagi yang melihatnya. Jamuan yang menggoda bagi yang menghirup aromanya.
Jamuan itu menunggu untuk disantap.