“Iya.”
Daleela pergi meninggalkan Aairah. Pergi menjauh dari rumahnya.
“Aairah….. Terimakasih banyak.” teriak Daleela dari jauh.
Aairah tersenyum. Lalu ia masuk kedalam rumahnya.
Malam telah tiba. Orang – orang di pemukiman Qasr Al Farid sibuk menyalakan obor untuk menerangi jalan.
Sementara itu dari kejauhan terdengar suara rombongan unta memasuki pemukiman Qasr Al Binth. Ghalib dan sahabatnya telah tiba malam itu setelah ia melakukan perjalanan setengah hari dari Kota Petra.
“Akhirnya kita sampai juga Haydar.” ucap Ghalib lega dari atas punggung untanya.
“Iya, kita akhirnya pulang juga. Aku rindu masakan ibuku.” ucap Haydar sambil tersenyum kepada Ghalib.
Kedua sahabat itu berjalan pelan beriringan satu sama lain.
“Kau lapar Haydar? Kalau kau lapar, aku mempunyai sedikit makanan untukmu. Makanan ini tadi dititipkan oleh Manaf sebelum aku meninggalkan rumahnya di Tabuk. Katanya ini untukmu. Karena Manaf tahu kau suka makan.” ucap Ghalib.
Angin berhembus pelan dan dingin. Membuat perut Haydar tiba – tiba merasakan lapar.