“Iya.” balas Aairah.
Setelah majikan dan pelayan itu menyelesaikan urusan mereka, kini giliran Daleela…
“Tadi kau mau bertanya apa Daleela?” tanya Aairah pelan.
“Darimana kau mempelajari gerakan tadi?”
“Gerakan apa maksudmu?”
“Maksudku, bagaimana kamu bisa melawan seorang lelaki sekuat itu? Darimana kamu mempelajari gerakan – gerakan untuk membela diri seperti itu? Selama aku mengenalmu, selama kita menjadi tetangga disini, baru kali ini aku melihat dirimu pandai dalam hal membela diri. Padahal sebelum – sebelumnya aku hanya mengenalmu sebagai seorang wanita yang lemah lembut.” jawab Daleela panjang lebar.
“Oh itu, ayahku yang mengajarkannya kepadaku. Sebagai perlindungan diri. Kata ayahku, jadilah wanita yang lembut tapi kuat. Lembut dalam berperilaku dan kuat dalam menghadapi segala tantangan hidup. Termasuk membela diri sendiri.” jawab Aairah.
“Begitu ya, aku mengerti sekarang.” ucap Daleela sambil tersenyum.
“Apa ada lagi yang ingin kau tanyakan Daleela?” tanya Aairah.
“Tidak ada. Aku akan pergi sekarang.”
“Iya, hati – hati Daleela. Bersihkan luka lecet ditubuhmu.”