Namun malang. Saat tangan kanannya menyingkap jubahnya dan kaki kanannya hendak melangkah naik, tiba – tiba pijakan tangganya patah. Pijakan di kaki kiri Daleela.
“Aaahh…..” teriak Daleela.
“Daleelaaaaa…” teriak Soha.
Begitu melihat Daleela hendak terjatuh kedalam kolam, tangan Soha segera menggapai tangan Daleela. Soha menarik tangan Daleela keatas. Membantunya untuk menaiki tangga.
“Terimakasih banyak Soha. Kau telah menolongku.” ucap Daleela kepada Soha sambil membetulkan letak jubah dan kerudungnya.
“Iya sama – sama Daleela. Kau tadi juga menyelamatkanku.” ucap Soha sambil tersenyum kepada sahabatnya itu.
Soha segera menyerahkan kendi milik Daleela. Mereka segera meninggalkan Abu Lawha yang mulai nampak sepi penduduk. Hanya tersisa beberapa orang yang mengambil air dan prajurit kerajaan yang bersiap – siap meninggalkan kolam penampungan air itu..
***
Matahari sudah mulai meredup. Sebentar lagi sore tiba. Perjalanan mereka masihlah lama. Baru separuh perjalanan.
“Haydar, sebentar lagi kita akan memasuki perbatasan Tabuk.” ucap Ghalib.
“Iya Ghalib. Didepan telah nampak batu besar pembatas kota itu. kita akan mampir ke rumahnya Manaf.” ucap Haydar kepada Ghalib.