Labil
Sifat labil Corrie dapat dilihat saat ia merasa bahwa ia jatuh cinta kepada Hanafi, tetapi ia tidak mau mengakui. Kebimbangan hati Corrie, karena Corrie dan Hanafi berasal dari budaya yang berbeda, yaitu Barat dan Timur.
Semalam-malaman itu Corrie tidak merasai tidur nyenyak. Setiap saat itu bertanya dalam hatinya, "Cintakah ia pada Hanafi?" Tapi senantiasa didengarnya pula sahutan, "Oh! Anak Belanda dengan orang Melayu, bagaimana boleh jadi!" Tapi seketika itu juga berbunyi pula suara, "Orang Melayu boleh disamakan haknya dengan orang Eropa!"
Tokoh Tambahan Utama
Ibu Hanafi
Penyayang dan penyabar
Ibu Hanafi sangat menyayangi Hanafi. Walaupun Hanafi sudah terlalu jauh dari ikatan adat dan lebih pro Belanda, Ibu Hanafi tidak pernah sekalipun menjauhi Hanafi, karena rasa sayangnya. Ia selalu sabar menjaga Hanafi dalam keadaan apapun.
Siang malam orang tua itu menunggu anaknya di tempat tidur. Hanafi perlahan-lahan menjadi kuat kembali, sedang dari makanan bubur dengan susu, ia pun sudah diberi makan nasi.Â
Memegang Teguh Adat Istiadat
Ibu Hanafi adalah orang kampung yang tidak mengerti hal-hal tentang Belanda. Berasal dari tanah Minang yang kuat dengan adat, menjadikan Ibu Hanafi agak kolot dan tidak terbuka dengan budaya modern.
Perempuan Bumiputra dari kampung memang lebih senang duduk bersimpuh daripada duduk di atas kursi. Ia gemar sekali berkunjung-kunjungan dengan orang lain. Tempat sirih, tempat ludahnya dan dapur, itulah barang-barang yang sangat digemarinya melihat setiap hari: itulah dunianya.