Mohon tunggu...
Litteu Nur El Lailatie
Litteu Nur El Lailatie Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Belajar dan Mengajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hibriditas pada Tokoh Hanafi dalam Novel Salah Asuhan Karya Abdoel Moeis

31 Desember 2024   08:33 Diperbarui: 31 Desember 2024   08:40 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tema

Tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung di dalam teks sebagai struktur semantik dan yang menyangkut persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan. Tema yang terkandung dalam novel Salah Asuhan adalah diskriminasi bangsa Barat terhadap bangsa Timur. 

  1. Alur

Alur atau plot adalah struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun sebagai interrelasi fungsional yang sekaligus menandai uurutan bagian-bagian dalam keseluruhan fiksi. 

Stanton mengemukakan bahwa plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain.

Alur pada novel Salah Asuhan adalah alur maju, dapat dilihat dari teknik penceritaan yang menceritakan kejadian secara berurutan menuju kejadian selanjutnya. Tahapan alur atau plot pada Salah Asuhan terdiri dari tahap awal (penyituasian, pengenalan, pemunculan konflik), tengah (konflik meningkat, klimaks), dan akhir (penyelesaian). Tahapan-tahapan alur dari Salah Asuhan dapat dilihat di bawah.

  1. Tahap Pengenalan

Tahap pengenalan menceritakan tentang persahabatan antara dua orang yang mempunyai latar belakang budaya yang berbeda. Hanafi, adalah seorang Bumiputra yang berasal dari Minang, tanah yang masih kental dengan adat. Sedangkan Corrie, adalah seorang gadis peranakan Indo-Belanda yang sangat digilai oleh banyak laki-laki. Tahap pengenalan ini dimulai dari percakapan antara Hanafi dan Corrie di tempat bermain tenis. 

Seorang pun belum ada di tempat permainan tenis ini, karena kedua anak muda, yang duduk berlindung di bawah pohon yang rimbun mengjadapai meja teh dekat permainan itu, belum boleh dikatakan hendak bermain...

"Ya, Han!" kata yang seorang, yaitu seorang gadis bangsa Barat yang amat cantik parasnya. Sambil berkata-kata dituangkannyalah air teh ke dalam dua cangkir yang tersedia. 

  1. Tahap Pemunculan Konflik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun