Tahap ini dimulai saat Hanafi jatuh cinta kepada Corrie. Hanafi tahu bahwa dia dan Corrie berasal dari budaya yang berbeda. Tetapi, Hanafi tetap memaksakan perasaannya. Saat Hanafi mengutarakan perasaannya kepada Corrie, membuat Corrie bimbang. Di satu sisi, Corrie juga mencintai Hanafi, tetapi Corrie tahu bahwa akan ada konsekuensi yang ia dapatkan apabila menjalin hubungan dengan Hanafi, yang seorang Bumiputra.
...Hanafi sudah cinta padanya, bukan lagi sebagai adiknya, melainkan sebagai kepada seorang perempuan yang dikehendakinya buat menjadi istrinya...
"Jika engkau beristrikan aku, terlebih dahulu engkau harus bercerai dengan bangsamu, dengan kaum keluargamu, dengan ibumu."
Tahap Peningkatan Konflik
Tahap peningkatan konflik adalah saat ibu Hanafi menyuruh Hanafi untuk memperistri Rapiah, anak dari mamak Hanafi dengan alasan bahwa mereka telah berhutang budi dengan keluarga mamak Hanafi yang sudah membantu pendidikan Hanafi. Tetapi, Hanafi menolak, karena menurutnya Rapiah yang masih kolot dengan adat tidak pantas menjadi istri dari Hanafi, yang lebih menyukai hal-hal berbau Barat, khususnya Belanda.Â
"...Buat menyenangkan hati kita semuanya, terimalah Rapiah buat istrimu! Jika kaulakukan demikian adalah Ibu bagai mendapat gunung emas rasanya."
Kemudian, setelah mengalah karena didesak untuk melunasi hutang budi tersebut, akhirnya Hanafi mau untuk menjadikan Rapiah sebagai istrinya. Walaupun sudah menikah, ternyata perlakuan Hanafi terhadap Rapiah tidak menunjukkan kasih sayang. Karena pernikahan tersebut didasari oleh pelunasan hutang, Hanafi tidak memiliki keinginan untuk mencintai Rapiah.
Dan mula permufakatan hendak memperistrikannya, ia sudah berkata bahwa ia beristri karena terpaksa, jadi tiadalah ia mempedulikan gaduh bencana yang berhubungan dengan perkara ia beristri itu. Di dalam perkara itu ia menempatkan dirinya pada tempat 'orang yang dikawinkan', dan segala sesuatu dihabisinya pula dengan mengangkat kedua bahunya.
Tahap Klimaks
Tahap klimaks dimulai saat Hanafi yang terkena gigitan anjing, harus melakukan pengobatan di Betawi. Hanafi senang, karena ia berharap dapat bertemu kembali dengan Corrie.Â
Dalam hatinya, Hanafi sebenarnya girang bahwa sudah terpaksa berangkat ke Betawi. Udara di rumah memang kurang nyaman dan di Betawi ada Corrie!