Mohon tunggu...
Litteu Nur El Lailatie
Litteu Nur El Lailatie Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Belajar dan Mengajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hibriditas pada Tokoh Hanafi dalam Novel Salah Asuhan Karya Abdoel Moeis

31 Desember 2024   08:33 Diperbarui: 31 Desember 2024   08:40 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Seperti yang diharapkan, Hanafi memang bertemu dengan Corrie. Setelah melakukan beberapa kali perjalanan, Hanafi sangat gembira karena ternyata Corrie menyimpan perasaan dengannya. Di Betawi, Hanafi mendapatkan pekerjaan dan mendapatkan apa yang selama ini ia harapkan, yaitu status yang dipersamakan dengan Belanda. Akhirnya, Hanafi memutuskan untuk menceraikan Rapiah dan memilih untuk tinggal di Betawi setelah melakukan perkawinan dengan Corrie.

"Gaji permulaan hanya lebih sedikit dari di Solok, tapi harapan sangat besar, karena ananda sudah pula, memasukkan surat permohonan buat dipersamakan dengan bangsa Belanda."

"Corrie, istriku!" Kata Hanafi, setelah sampai dalam kereta.

  1. Tahap Penyelesaian

Tahap penyelesaian terjadi saat hubungan rumah tangga antara Hanafi dan Corrie mengalami masalah. Corrie memutuskan untuk pergi dari rumah dan tinggal di rumah seorang Nyonya di Semarang. Nyonya tersebut adalah orang yang membantu Corrie mendapatkan pekerjaan di rumah anak piatu di Semarang. Saat Hanafi menyusul, ternyata Corrie sedang sakit keras. Tak lama setelahnya, Corrie meninggal dunia dan meninggalkan Hanafi untuk selamanya. Dengan hati yang gundah, Hanafi kembali ke Padang dan tinggal dengan ibunya. Karena hati dan pikirannya kacau, akhirnya Hanafi memutuskan untuk bunuh diri dengan meminum sublimat. Sebelum meninggal, Hanafi mengakui kesalahannya dan berkata agar Syafei jangan sampai salah asuh seperti Hanafi. Lalu, Hanafi dikuburkan di kuburan orang kampung setelah hal itu diperdebatkan, karena Hanafi dianggap sudah 'masuk Belanda'.

Dengan bimbang hati mendekatlah ibunya ke kepalanya, lalu Hanafi berkata dengan suara lemah-lembut, "Ibu...ampuni...akan dosa...ku...Syafei pelihara...baik-baik. Jangan...diturutnya...jejakku..."

Setelah rapat nyinyik mamak, yang menurut hak syarat dan adat di muka rapat Asisten Residen, barulah putus buat menguburkan mayat Hanafi di kuburan orang kampung saja, hingga sudah senja barulah Hanafi terkubur.

  1. Tokoh dan Penokohan

Tokoh cerita (character), menurut Abramas adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan.

  1. Tokoh Utama

  2. Hanafi

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun