Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Malaikat, Lily, Cattleya] Hati "Secret Admirer" Itu Patah

4 November 2019   06:00 Diperbarui: 4 November 2019   07:54 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Aku ingin luka! Aku ingin luka!"

Ratapan Sivia berubah menjadi teriakan. Ia berteriak-teriak, terus mendekatkan cutter ke lengannya. Rossie melompat maju dengan berani. Direbutnya benda tajam itu dari tangan Sivia.

"Jangan pernah lakukan itu..." larang Rossie.

"Aku ingin luka! Kembalikan itu padaku! Aku ingin melakukannya!"

Rossie mundur menjauh. "I won't. Akan kukembalikan kalau kamu janji takkan menggunakannya untuk melukai dirimu."

Sivia berteriak frustrasi. Dia ingin luka, ingin sekali. Melukai diri adalah penyaluran terbesar. Emosinya akan terpuaskan bila ia telah menggoreskan luka ke tubuhnya.

Bayang-bayang luka sayatan, kulit yang tersobek, dan anyir darah menghantui pikiran Sivia. Ia mendambakan itu semua, sangat mendambakannya. Sebuah kegembiraan besar saat selaput kulitnya terlepas. Kebahagiaan luar biasa ketika hidungnya mencium amis darah. Sivia tak takut darahnya sendiri.

"Sivia, jangan lakukan itu ya...kumohon jangan. Ah, begini saja. Dari pada kamu self harm, mendingan kamu cicipin tart buatanku. Mau masak bareng aku juga boleh. Gimana? Asyik, kan?" tawar Rossie.

"Nggak mau! Masakan kamu nggak pernah enak!"

Tangan Rossie menggantung lemas di sisi tubuhnya. Kedua matanya menghamburkan bulir bening. Sakit hati ini dikata-katai Sivia. Benarkah masakannya tidak enak?

Sivia bangkit dari lantai. Dia melompat menerjang Rossie. Bermaksud mengambil cutter dari tangan chef wannabe itu. Dalam keadaan sedih, Rossie bereaksi lebih cepat. Dia berlari ke halaman belakang. Rossie membuang cutter ke kolam renang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun