Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Spesial] Mata Pengganti, Pembuka Hati, Pria Pencuri Air Mata

1 Februari 2018   05:27 Diperbarui: 1 Februari 2018   06:07 828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Shalat gerhana di salah satu masjid eksekutif yang dilewatinya bukan sekadar alasan. Ia memang ingin menghadapkan diri dan hatinya pada Illahi. Ingin bersujud ketika fenomena alam berupa gerhana bulan total tersaji sempurna di atas langit. Diam-diam hatinya menerbitkan tanya. Apakah Silvi melakukan hal yang sama?

"Calvin...Calvin."

Seseorang memanggil namanya tepat ketika kakinya menaiki anak tangga masjid. Refleks ia berbalik.

"Hai Nico," sapanya, tersenyum ramah pada teman lamanya. Nico, seorang pebisnis sukses, putra tunggal konglomerat yang membangun masjid eksekutif ini.

"Kamu jadi imam shalat gerhana ya?" pinta Nico tetiba.

Kedua alis Calvin terangkat. "Why? Kenapa harus aku? Yang lain saja."

"Semua imam yang biasa bertugas di sini berhalangan. Come on...hanya kamu yang bisa kupercaya untuk menggantikan mereka."

"Wait wait, imam berarti harus jadi khatib juga kan?"

"Yups. Kamu bisa kok. Pasti bisa."

Lembutnya hati Calvin membuat ia tak mampu menolak. Di tengah kegamangan hati, dalam pilunya hati akibat kegagalan terapi penyembuhan infertilitas, Calvin malah dipercaya menjadi imam shalat gerhana.

"Ok, aku mau. Beri aku waktu untuk bersiap-siap." kata Calvin akhirnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun