Binar di mata Silvi meredup. Ia menarik kembali kertasnya.
"Aku tidak bisa ikut, Calvin."
"Kenapa?"
"As you know, my sister..."
"Oh I see."
Sarah akan menikah. Keluarga besar sedang disibukkan dengan persiapan pernikahan selama beberapa bulan ke depan. Riskan untuk mengikuti program pertukaran mahasiswa di tengah segala kerumitan persiapan pernikahan.
"Tak adakah yang bisa menemanimu?" tanya Calvin lembut, penuh empati.
"Tak ada." jawab Silvi sedih.
Mau tak mau Calvin ikut sedih mendengarnya. Silvi mahasiswi yang cerdas. Ia cantik, populer, dan berprestasi. Sayang sekali bila kesempatan emas dilewatkan begitu saja.
"Hmm...kalau saja perusahaanku tidak sedang sibuk-sibuknya melakukan ekspansi, aku mau menemanimu. Aku akan menjagamu selama di sana."
"Oh Calvin, tawaran ini datang di saat yang tidak tepat..."