Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kau Pergi Membawa Hatiku

10 September 2017   06:11 Diperbarui: 12 September 2017   12:32 1652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

**     

Masih terlalu pagi untuk memulai aktivitas. Tepat pukul dua, namun Calvin sudah terbangun dari tidurnya. Bukan hanya karena kesengajaan, melainkan pula karena kesakitan.

Air mengalir di wastafel. Calvin muntah darah. Ini menakutkan, sungguh menakutkan. Ia menatap nanar darahnya sendiri.

Bukannya ia takut. Yang ditakutkannya adalah kemungkinan terburuk jika dirinya tak bisa menemani seorang wanita melewati hari spesialnya. Hanya itu yang dikhawatirkannya.

Hari spesial? Ya, hari ini tanggal 9 September. Tanggal cantik sekaligus tanggal kelahiran wanita yang ada di hatinya. Buru-buru Calvin kembali ke tempat tidur. Mengambil tab, lalu mengirimkan e-mail ke calisakarima99@gmail.com.

Happy birthday, my lovely sister.

May all your wish coming through.

All the best for you.

Sesaat ia menunggu. Yakin sekali, Calisa pasti belum tidur. Bukankah Calisa biasanya menunggu detik-detik pergantian usianya?

Dugaan Calvin benar. Calisa membalas e-mailnya. Menyatakan terima kasih dan ungkapan cinta yang tulus. Mengakui kesepian yang menggerogoti jiwanya. Dengan sabar, Calvin mengajari Calisa menikmati kesepiannya. Ia mengajak Calisa melihat kesepian dari sudut pandang berbeda. Ternyata kesepian dapat dinikmati.

Calisa minta ditemani. Itu sudah dikiranya. Hari ini, Calvin memberikan waktunya hanya untuk Calisa. Ia paksakan tubuhnya tetap terjaga. Meski ia rasa waktu tidurnya belum cukup, namun ia tetap menemani Calisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun