Harus berapa kali ia mengatakan terima kasih pada Calvin? Sepertinya takkan cukup untuk membalas semua perhatiannya.
"My lovely brother, temani aku ya? Aku ingin menikmati hari ini." Calisa berkata manja. Rencananya hari ini hanyalah menikmati hidup.
"Okey, my lovely sister."
** Â Â Â
Berbagai tempat telah mereka kunjungi. Mulai dari hunting foto sampai mencari inspirasi untuk tulisan. Calvin dan Calisa begitu dekat serta mesra. Dunia serasa milik berdua. Kesepian tak lagi diresahkan, justru dinikmati.
Siapa pun boleh iri. Hari ini begitu indah bagi keduanya. Calisa menikmati detik demi detik bersama Calvin. Harapannya, waktu dapat dihentikan agar kebersamaannya dengan Calvin tak berakhir.
Calvin sendiri merasakan hatinya dialiri kebahagiaan. Berada di dekat Calisa membuatnya nyaman. Calvin tipe pemilih. Ia hanya mau bersahabat dan berhubungan dekat dengan orang-orang yang terbukti tulus. Jumlah sahabatnya dapat dihitung dengan jari. Banyak orang menjulukinya Lone Wulf. Di atas semua itu, Calvin suka menikmati kesepiannya. Baginya, sepi adalah pilihan.
Menjelang malam, mereka melanjutkan perjalanan ke sebuah cafe. Menikmati donat dan cappucino. Rasa green tea menjadi varian favorit Calisa. Sebaliknya, Calvin lebih menyukai varian strawberry.
"Cobain yang green tea. Sini, aku suapin ya?" tawar Calisa.
"Nggak mau. Lebih enak strawberry." tolak Calvin.
"Ah Calvin...cobalah. Yang ultah siapa?" Calisa tersenyum nakal, sengaja menjelaskan aturan mainnya.