Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dari Seorang Penyanyi Cafe yang Mencintaimu

4 September 2017   04:42 Diperbarui: 4 September 2017   18:17 1814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nona Sofia, hal ini memang tidak mudah. Albert adalah cinta pertama Nona. Okey, sebelumnya Nona pernah berelasi dengan orang lain, kan? Hanya saja, relasi yang dibangun bukan karena cinta yang sungguh-sungguh tulus dan dalam. Berbeda dengan Albert.

Aku tidak akan membahas soal agama dan logika, Nona. Aku melihat ini dari sisi Albert. Tidak semua hal di dunia itu indah. Ada banyak penderitaan. Penderitaan yang mengharuskan terciptanya hutang budi. Nona beruntung karena sejak lahir sampai sekarang hidup di keluarga yang berkecukupan. Nona tak perlu merasakan sulitnya hidup dalam kekurangan. Tapi jangan hidup di menara gading, Nona. Nona Sofia perlu melihat kenyataan. Masih banyak orang yang menderita, orang yang kekurangan, dan orang yang terikat hutang budi.

Hutang budi mengikat seumur hidup, Nona. Aku juga mengenal beberapa orang yang berjasa sangat besar untukku dan keluargaku. Begitu besarnya jasa mereka. Kalau boleh kukatakan, bahkan aku rela mati jika mereka menginginkannya.

Nona, bukalah hatimu dan biarkan cinta yang lain masuk. Aku tahu Nona sangat kesepian. Nona merasa sepi dan hampa karena hati Nona belum terbuka untuk menerima kasih. Hati Nona masih tertutup pada hadirnya ketulusan. Soal Albert, lupakanlah. Kalau mampu, maafkanlah.

Hidup bukan hanya berpusat pada cinta. Masih banyak yang perlu dilakukan dan dipikirkan. Masa depan Nona masih panjang.

Nona Sofia,

First love will never die. But time will heal your wound.

Good night.

Dari seorang penyanyi cafe yang mencintaimu,

Calvin Wan

Begitu selesai dibaca, surat itu bernasib sama seperti surat pertama, kedua, dan ketiga: menjadi robekan-robekan kecil di tempat sampah. Sofia merobek surat itu dengan penuh kekalutan. Dilemparkannya ke tempat sampah. Memangnya siapa Calvin Wan itu sampai-sampai menyuruhnya membuka hati? Beraninya pula ia mengatakan kata cinta di akhir semua suratnya. Buat apa Sofia mempedulikan surat-suratnya? Bisa saja Calvin Wan hanyalah penipu yang ingin memanfaatkannya. Jika memang cinta, mengapa tak menunjukkan dirinya di depan Sofia? Hanya bisa mengirim surat-surat bernada lembut dan simpatik? Siapa tahu penyanyi cafe bernama Calvin Wan itu sudah punya istri. Sofia hanya dijadikan sebagai alatnya semata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun