Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dari Seorang Penyanyi Cafe yang Mencintaimu

4 September 2017   04:42 Diperbarui: 4 September 2017   18:17 1814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sabar ya...?" Suster Ghea membelai punggungnya.

"Bagaimana ini bisa terjadi?! Bagaimana bisa?!" isak Sofia.

"Calvin figur pria yang tulus, konsisten, dan rendah hati. Menjadi pengusaha sukses tidak membuatnya sombong. Cafe yang kamu datangi itu miliknya. Jaringan hotel dan cafenya tersebar di banyak kota. Meski begitu, Calvin sering berpura-pura sebagai penyanyi cafe."

Sofia kembali terisak. Mengelus-elus nisan berukirkan nama seseorang yang tulus mencintainya.

"Aku dan Calvin tumbuh dewasa bersama. Calvin memahamiku, begitu pun aku memahaminya. Calvin sangat sulit jatuh cinta. Namun sekalinya jatuh cinta, ia akan benar-benar jatuh dan mencinta. Maka jika kamu sering membaca kata cinta di suratnya, itu benar. Calvin sungguh-sungguh mencintaimu. Jika dia memang cinta, dia akan mengatakan itu. Calvin tidak pernah setengah-setengah dengan ucapannya. Bukannya Calvin tak ingin memperlihatkan dirinya di depanmu. Hanya saja, kondisinya tidak memungkinkan. Dia sakit, Sofia. Calvin menderita Sindroma Hughes, atau sindrom kekentalan darah. Kondisinya semakin memburuk. Dia harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Tapi dia selalu memperhatikanmu, Sofia. Dia selalu peduli padamu."

Suara Suster Ghea mengecil lalu menghilang. Ia menyeka matanya.

"Beberapa minggu lalu, Calvin mengalami penyumbatan di paru-parunya. Ada masalah pula dengan jantungnya. Begitulah komplikasi dari sindrom kekentalan darah. Dalam kondisi sakit, Calvin memaksakan diri terus menulis surat untukmu. Sampai akhirnya...akhirnya...Calvin meninggal." Suster Ghea mengakhiri ceritanya dengan sedih.

Sebuah kehilangan mendalam dirasakan Sofia. Mula-mula Albert pergi, lalu datanglah Calvin menggantikannya. Kini Calvin telah pergi. Sofia akan selalu mengingat cinta, kepedulian, kelembutan, dan ketulusannya.

**      

https://www.youtube.com/watch?v=ELaUrUPYPkM

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun