Beruntungnya menikahi pasangan romantis. Setiap hari selalu diwarnai kehangatan dan cinta. Renna bahagia sekali bisa menikah dengan Albert. Begitu pun sebaliknya.
Karpet di ruang tamu ia bersihkan. Vacum cleaner mempercepat pekerjaannya. Setelah itu, Renna membetulkan pigura-pigura foto yang miring posisinya. Tersenyum menatapi foto-foto di dalamnya. Memandangi wajah Albert dan Chelsea, dua permata hidupnya. Demi mereka, Renna rela melepas karier. Memberikan seluruh waktu dan cintanya untuk mereka.
** Â Â
Mengapa kau berpaling
Seolah tak rela hatimu menerima
Apa yang kini tak terberikan padamu dariNya
Mungkin kan memang menggoreskan luka hati yang teramat sangat dalam
Jangan kau jadi hancur
Karena kau merasa sendiri
Lupakah engkau ada Dia yang mengasihi dirimu
Lupakah engkau ada Dia yang setia menemanimu
Di saat engkau terjatuh terhempas tenggelam
Dalam pahitnya kenyataan yang menimpa hidupmu
Jangan kau jadi hancur
Karena kau merasa sendiri
Lupakah engkau ada Dia yang mengasihi dirimu
Lupakah engkau ada Dia yang setia menemanimu
Di saat engkau terjatuh terhempas tenggelam
Dalam pahitnya kenyataan yang menimpa hidupmu
Lupakah engkau ada Dia yang mengasihi dirimu
Lupakah engkau ada Dia yang setia menemanimu
Di saat engkau terjatuh terhempas tenggelam
Dalam pahitnya kenyataan yang menimpa hidupmu
Lupakah engkau ada Dia yang mengasihi dirimu
Lupakah engkau ada Dia yang setia menemanimu
Di saat engkau terjatuh terhempas tenggelam
Dalam pahitnya kenyataan yang menimpa hidupmu (Audy-Lupakah Engkau).
** Â Â
Berhenti sebagai wanita karier bukan berarti melupakan penampilan. Renna tetap melakukan sesi-sesi perawatan di salon. Seperti siang ini, ia pergi ke salon yang biasa didatanginya.