Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kamu Buka Mata Hatiku, Chika

5 Maret 2017   07:36 Diperbarui: 5 Maret 2017   08:15 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bermula saat Albert tak sengaja melewati butik milik Andini. Andini melihatnya, lalu marah-marah. Mengira Albert telah membawa mobil milik majikannya tanpa izin. Lalu ia menelepon kekasihnya, kembar identiknya Albert yang memiliki nama serupa. Hanya nama belakang mereka yang berbeda. Si kembar identik datang ke butik. Terpaksa ia memarahi Albert agar penyamarannya meyakinkan.

**    

“Keren banget akting kamu, Bro! Cocok jadi tokoh protagonis yang menderita!” kata si pria berkacamata, tertawa lebar.

Albert hanya tersenyum kalem seperti biasa. “Aku menyelamatkanmu, Albert Fast.”

“Oh iya, aku hutang budi sama kamu. Tapi serius lho, kenapa kamu nggak jadi aktor lagi? Iya kan, Chika?”

Chika mengangguk. Menyesap mocktailnya. Tersenyum menatapi sepasang kembar identik itu.

“Iya, Albert. Kenapa kamu vacum sebagai model dan aktor? Sayang sekali...Albert Arif yang terkenal dan berbakat mundur dari dunia showbiz.”

“Chika, bukannya aku tidak mau. Tapi aku belum bisa mengatur waktu.” Jelas Albert sabar. Pelan memotong sirloin steak-nya. Mematuhi tabble manner dengan sangat baik. Perfect.

“Katanya, kemarin manager dan orang dari production house datang ke rumahmu ya? Nawarin main film? Kamu terima nggak?” selidik si pria berkacamata.

“Maunya kuterima, tapi aku harus sesuaikan jadwal dulu.”

Restoran mewah di bilangan Jakarta Selatan menjadi saksi kedekatan mereka bertiga. Waktu makan siang dihabiskan bersama. Saling berbagi pengalaman dan cerita. Albert, Chika, dan pria berkacamata itu sangat menikmati kebersamaan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun