Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kamu Buka Mata Hatiku, Chika

5 Maret 2017   07:36 Diperbarui: 5 Maret 2017   08:15 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Jangan katakan itu, Chika. Aku tidak akan baik-baik saja tanpamu. Kamu tidak akan terganti.”

Kristal bening terjatuh dari pelupuk mata Chika. Sebenarnya ia tak tega mengatakan itu semua pada Albert. Namun ia tak punya pilihan lain.

“Tidak, kamu harus pergi dari hidupku. Carilah penggantiku. Teruskan hidupmu tanpaku.”

Sedetik kemudian, Albert meraih lembut pergelangan tangan Chika. Menatap matanya dalam-dalam. Inilah yang melemahkan pertahanan hati Chika.

“Chika, lihat aku. Katakan apa yang sebenarnya terjadi. Kamu bisa ceritakan semuanya. Katakan sesuatu, Chika. Apa saja...asalkan jangan memintaku meninggalkanmu.”

Akhirnya, ia luluh. Ia tak kuasa lari dan ingkar di bawah tatapan mata itu. Chika menghela napas, lalu berujar.

“Tadi pagi Oliver datang...”

Mengalirlah cerita itu. Albert terperangah mendengarnya. Dugaannya benar. Pasti telah terjadi sesuatu. Perasaannya tak menentu. Antara sedih, marah, shock, dan tak percaya. Genggamannya di pergelangan tangan Chika semakin erat.

“Chika, semua itu tidak benar. Sekarang aku tanya. Kamu percaya aku atau Oliver?”

Hening sesaat. Sesungguhnya Chika tak perlu ragu mengenai siapa yang harus dipercayainya.

“Aku percaya kamu, Albert.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun