@@@
      Ivan baru saja turun dari mobilnya di sebuah gedung. Ia disambut dengan tarian Persembahan dari Minang. Ivan tersenyum ramah sambil melambai. Ia sesekali menjabat tangan orang-orang yang menyambutnya. Ivan memasuki gedung pameran itu diiringi para tamu undangan lain.
@@@
      Di istana, Ratu dengan telaten sedang menjaga Raja. Ratu terlihat mengompres beliau yang tertidur dengan wajah pucat. Dokter Istana memeriksa Raja sambil sesekali berdiskusi dengan Pak Harun. Ratu menatap Raja dengan wajah sedih. Ketika Raja tiba-tiba terbatuk-batuk, Ratu segera mengambil air minum yang terdapat di samping tempat tidur dan membantu Raja untuk minum. Raja kembali terbaring lemah.
@@@
Ivan sedang berada di dalam toilet gedung pameran dan membasuh mukanya. Setelah selesai, Ivan menguatkan genggamannya di sisi wastafel dan menatap cermin. Butiran air membasahi wajah Ivan yang terlihat marah. Setelah menenangkan diri beberapa saat, Ivan menyambar handuk yang ada di sampingnya dan mengeringkan wajah dan kedua tangannya. Ivan kembali menatap cermin dengan ekspresi yang sama. Ivan memijat-mijat mulutnya dengan sebelah tangan. Setelah itu sebuah senyum ramah muncul di wajahnya. Namun tak lama... senyum itu berganti menjadi seulas senyum sinis. Ivan memutar badannya dan melemparkan handuk itu ke keranjang yang ada di atas meja wastafel. Ia membuka pintu toilet dan keluar.
@@@
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H