Erick tersenyum,
      "Apa kau menyesal dengan hal itu?"
      Ivan menggeleng tegas,
      "Tidak. Aku tidak akan pernah menyesal menjadi anak dari ayah dan ibuku, Rick. Mereka orang tua terbaik yang dapat diimpikan oleh anak manapun juga di dunia ini" Ivan kembali menatap map yang ada di tangannya, "Satu-satunya yang ku sesali adalah mendapatkanmu sebagai sepupu" katanya santai.
      Ercik terlihat jengkel,
      "Maafkan hamba, Yang Mulia. Hamba membuat nasib anda begitu sialnya karena memiliki hamba sebagai sepupu anda! Kapanpun Yang Mulia Pangeran memerintahkan, hamba dengan SENANG HATI mengundurkan diri dari kedudukan ini"
      Ivan tertawa kecil sambil tetap memperhatikan isi map itu. Erick ikut tersenyum. Suasana hening sesaat. Erick memperhatikan Ivan dengan seksama,
      "Apa yang akan kau lakukan selama pameran nanti?" tanya Erick.
      Ivan mengangkat kedua bahunya dengan gaya tak peduli,
      "Seperti biasa. Tersenyum, melambai, berjabat tangan, memberikan pujian, sedikit basa basi dan.... tersenyum lagi. Tidak begitu sulit kok."
      "Berusaha terlihat tidak sedang memiliki masalah apapun?" tanya Erick.