Ivan tersenyum pahit. Ia kemudian menatap Erick dengan ekspresi tenang,
      "Ya. Beliau memang sudah jauh lebih baik"
      Ivan kembali berbalik menuju cermin untuk merapikan penampilannya. Erick menatapnya dengan wajah heran,
      "Kau mau pergi?"
      Ivan mengangguk tak peduli,
      "Mmm. Aku harus membuka sebuah acara pameran lukis bertaraf internasional malam ini. Acaranya jam 8 malam" Ivan menatap jam tangannya, "Sekitar 1 jam lagi"
      Ivan lalu meraih sebuah botol parfum yang ada di meja di samping cermin dan menyemprotkan isi botol itu ke badannya.
      Erick menatapnya tidak suka,
      "Malam ini?! Tapi keadaan Tuanku Yang Mulia sedang tidak sehat. Dan kau malah pergi 'bersenang-senang' di acara seperti itu?! Apa kau tidak bisa membatalkannya? Bro, ini ayahmu. Apa kau tidak sebaiknya berada di sisi beliau dan menjaganya? Apa kau tidak khawatir?"
      Ivan tersenyum anggun menatap Erick,
      "Dokter mengatakan padaku, kalau keadaan Ayahanda Yang Mulia sudah jauh lebih baik. Jadi apa yang perlu aku khawatirkan?" Ivan berjalan ke sebuah meja dan meraih sebuah map dan mengamati isi map itu, "Lagi pula beliau tidak sendiri. Ada Dokter Istana yang akan memantau keadaannya selama 24 jam. Masih ditambah dengan dayang yang ikut menjaga beliau. Tidak akan ada masalah"