Ivan menghembuskan nafas,
      "Aku tahu... aku tahu" Ivan tersenyum masam menatap Harun, "Aku hanya merasa acara itu pastilah akan sangat membosankan. Satu-satunya yang menarik hanyalah lukisan-lukisan itu" katanya lagi kembali melanjutkan kegiatannya.
      Harun tersenyum bijak mendengar hal itu.
      Tiba-tiba Ivan kembali menatap Harun penuh harap,
      "Bolehkah aku mengajak Erick?" pintanya.
      Harun tersenyum kecil,
      "Tentu saja boleh, Yang Mulia Pangeran. Tapi kalau menurut pendapat saya, alangkah baiknya, jika yang menemani Yang Mulia Pangeran untuk mengunjungi pameran itu bukanlah seorang laki-laki seperti Tuan Erick. Melainkan seorang gadis"
      "Apa anda saat ini sedang mencoba menjadi mak comblang, Pak Harun?" tanya Ivan curiga.
      Harun menundukan kepalanya penuh hormat,
      "Saya tidak berani, Yang Mulia Pangeran"
      "Lalu maksud perkataan Pak Harun?"