Mohon tunggu...
Murni KemalaDewi
Murni KemalaDewi Mohon Tunggu... Novelis - Lazy Writer

Looking for place to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pemberontakan Cinderela (Bab 3)

28 Mei 2019   09:34 Diperbarui: 28 Mei 2019   09:34 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

            Aya menatap Ayahnya untuk sesaat. Akhirnya ia menunduk lelah,

            "Kita sudah banyak berhutang budi pada Mbak Memey. Entah bagaimana membalasnya" bisik Aya.

            Pak Maman menatap Aya yang sedang tertunduk lesu. Wajah Pak Maman terlihat diliputi rasa bersalah,

            "Ayah... Ayah.. mau sholat dulu ya" kata Pak Maman bergegas menuju kamarnya dan menutup pintu.

            Aya menatap pintu kamar Pak Maman dengan wajah bertanya-tanya.

            Di dalam kamarnya, Pak Maman duduk di tepi ranjang dengan badan gemetar ketakutan,

            "Maafkan saya, ya Allah. Ampuni saya. Maafkan Ayah, Aya. Ayah soalnya sudah bohong sama Aya" bisik Pak Maman gemetar ketakutan.

@@@

            Ivan sedang merapikan jasnya di depan cermin ketika terdengar suara ketukan pintu.

            "Masuk" jawab Ivan tanpa melepaskan tatapannya dari cermin.

            Dari pintu, Erick muncul dan masuk mendekati Ivan.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun