Mohon tunggu...
Murni KemalaDewi
Murni KemalaDewi Mohon Tunggu... Novelis - Lazy Writer

Looking for place to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pemberontakan Cinderela

23 Mei 2019   10:45 Diperbarui: 23 Mei 2019   10:47 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aya tak kunjung memutar badannya menghadap Erick dan Ivan. Erick mengetuk-ngetuk pintu yang ada di dekatnya dengan jengkel,

"Hei! Kau dengar tidak?! Aku menyuruhmu untuk memutar badanmu!" panggil Erick galak.

Ivan menatap punggung Aya, yang terlihat semakin gemetar, dengan ekspresi kasihan. Sambil mengelus-elus pinggangnya yang sakit, Ivan menatap Erick,

"Sudahlah, Bro. Yang penting aku tidak apa-apa. Jangan diperpanjang masalah ini. Biarkan saja gadis itu pergi." kata Ivan.

"Kau yakin?" tanya Erick heran.

Ivan menganggukan kepalanya. Ia lalu menatap pengawal-pengawalnya dan tersenyum,

"Kalian pergilah. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Dan ku mohon, jangan mengikutiku kemana-mana. Aku bisa menjaga diriku sendiri."

"Tapi, Yang Mulia.." jawab Pengawalnya ragu.

"Aku tidak apa-apa. Apa kalian meremehkan fisikku?" tanya Ivan.

Kedua pengawalnya menggeleng.

"Kalau begitu pergilah. Ini perintah" tegas Ivan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun