Aya tak kunjung memutar badannya menghadap Erick dan Ivan. Erick mengetuk-ngetuk pintu yang ada di dekatnya dengan jengkel,
"Hei! Kau dengar tidak?! Aku menyuruhmu untuk memutar badanmu!" panggil Erick galak.
Ivan menatap punggung Aya, yang terlihat semakin gemetar, dengan ekspresi kasihan. Sambil mengelus-elus pinggangnya yang sakit, Ivan menatap Erick,
"Sudahlah, Bro. Yang penting aku tidak apa-apa. Jangan diperpanjang masalah ini. Biarkan saja gadis itu pergi." kata Ivan.
"Kau yakin?" tanya Erick heran.
Ivan menganggukan kepalanya. Ia lalu menatap pengawal-pengawalnya dan tersenyum,
"Kalian pergilah. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Dan ku mohon, jangan mengikutiku kemana-mana. Aku bisa menjaga diriku sendiri."
"Tapi, Yang Mulia.." jawab Pengawalnya ragu.
"Aku tidak apa-apa. Apa kalian meremehkan fisikku?" tanya Ivan.
Kedua pengawalnya menggeleng.
"Kalau begitu pergilah. Ini perintah" tegas Ivan.