Intan Lestari - 1191004070
Keanu Gerald Johanes Prakoso - 1191004070
ABSTRAK
Kelompok pemberontak Boko Haram adalah gerakan fundamentalis Islam yang menentang peradaban barat (Eropa) termasuk metode mata pencaharian, sistem politik, dan pendidikan mereka. Boko Haram melakukan kekerasan untuk menggulingkan sistem politik Nigeria.Â
Kelompok ini ingin mengatur sistem dan merestrukturisasi sistem sosial-ekonomi Nigeria melalui kepatuhan yang ketat terhadap doktrin-doktrin Islam dari Al-Qur'an dan Hadits.Â
Akibatnya, dalam penyebaran kampanyenya, Boko Haram terlibat dalam serangan berdarah terhadap warga sipil termasuk konfrontasi sengit dengan anggota pasukan keamanan Nigeria. Tulisan ini bertujuan menganalisis efektivitas strategi kontra-pemberontakan (counterinsurgency) yang dilakukan oleh pemerintah Nigeria dalam menghadapi kelompok Boko Haram.Â
Berdasarkan hasil analisis, disimpulkan bahwa enemy-centric approach dalam strategi kontra-pemberontakan (counterinsurgency) untuk menumpas Boko Haram sejauh ini belum efektif atau bahkan tidak efektif.Â
Konsekuensi penggunaan kekerasan dalam memerangi Boko Haram tidak hanya mengurangi dukungan penduduk terhadap kekuatan kontra-pemberontak, namun juga mengubah integritas pemerintah. Pemerintah Nigeria harus mengubah pendekatannya dari enemy-centric approach menjadi population-centric approach.
Kata Kunci: Boko Haram, Counterinsurgency, Nigeria, Pemberontak
LATAR BELAKANG
Pemberontakan di sub-kawasan Afrika Barat telah menjadi masalah keamanan utama bagi masing-masing negara dan Komisi Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) sebagai organisasi regional. Kegiatan pemberontak di Afrika Barat telah menyebabkan pemberontakan di banyak negara, salah satunya  di Nigeria (Bala & Tar, 2021).Â