Mohon tunggu...
Kayu Kompas
Kayu Kompas Mohon Tunggu... -

http://kayukompas.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jakarta, Shanghai, Jakarta, Bali. Hanya Itu Sayang?

22 Juni 2013   20:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:35 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Pak, tolong Pak! Suami saya! Dia hilang di laut!", kata Luna sesenggukkan.

"Hah? Hilang dimana Mbak? Tenang Mbak, tenang! Tolong-tolong, ada yang hilang di laut!", si Bapak petugas keamanan ikut berteriak panik.

Luna berlari lagi ke laut disusul Bapak itu, beberapa laki-laki lain berlari mengikuti mereka. Ombak terlihat cukup tinggi dan menghempas-hempas ke pantai.

Bermenit-menit mereka semua berteriak, mencari, masuk ke dalam air, namun tidak menemukan Aldo.

Luna mulai lemas, dia jatuh terduduk, bersimpuh di pantai ,"Ya Tuhan!", isak Luna.

Beberapa petugas kepolisan mulai berdatangan dan petugas Tim SAR mulai mencari dengan peralatan seadanya, bahkan ada yang menggunakan speadbot mulai menyusuri pantai.

"Tenang Mbak, tenang.", kata seorang polisi kepada Luna yang menangis tidak terkendali.

Mereka memapah Luna kembali ke hotel.

"Ada keluarga yang Mbak bisa hubungi?", tanya polisi itu dengan lembut.

Melintas raut wajah Papa dan Mama Aldo ketika memeluk anaknya.

Luna menjerit ,"Tidak Mungkin!!! Aldo tadi masih di sana! Ya Tuhan!!! Masak iya sih? Ya Tuhan! Gak Mungkin!", Luna menendang polisi yang ada di depannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun