"Ayo!! Norma bawa beberapa layangan!"
Tak lama kemudian mereka meluncur menuju kawasan Kuningan di jalanan Menteng. Dari Jalan Lembang ada sepeda lain yang dkemudian seorang pemuda dan seorang remaja putri.
"Itu tetangga kami Ridwan Arifin dan Anny Arifin, kakak adik. Sang adik itu masih SMP di Santa Ursula!" ucap Lutfi.
"Kang Syafri lirik-lirik anak Santa Ursula," celetuk Widy.
"Jangan anggap mereka kalem, walau perempuan semua," kata Lutfi.  "Coba Kang Syafrimu itu nyasar ke sekolah, sulit keluar kalau tidak ada susternya!"
"Dasar anak nakal, Uda Azrul tuh kau jebak di sana. Â Untuk ada Suster Theresia susah payah melerai."
"Memangnya kau disuruh apa oleh anak nakal ini?"
"Mengantarkan sekotak cokelat untuk pacarnya Cecilia, Tionghoa Cantik katanya, tapi dia nggak berani."
"Di jam sekolah?"
"Nggak juga jam 12 siang sudah Jam istirahat. Tapi aku mengantarkan juga  katering pesanan Suster Theresia masakan istriku, lontong Medan. Dia pernah masakan Norma waktu di Medan. Suster itu kenal aku juga. Makanya oleh suster disuruh masuk."
"Terus, mengapa kau tidak bilang Suster itu untuk kawal kamu?"