"Ayah Kang Hardja punya pengaruh besar di Kota Bandung. Lagian posisi mereka dianggap berandalan!"
"Pantas anjeun tidak bisa menuntut Hardja!"
"Nggak mau!" jawab Widy. "Dia tidak menghargai perempuan!"
"Jangan-jangan waktu di Cianjur?"
"Tebakan Akang benar. Aku juga yang membela  Kang Hardja,  ketika dia berkelahi dengan seorang anggota gerombolan dengan sepeda motor menyerempet mobilnya.  Ketika kami ma uke Cianjur. Kang Hardja menabrak motor dan anggota gerombolan itu terjatuh.
Kawannya  yang boncengan mengambil pistol tetapi aku memukulnya dengan pukulan kasti di mukanya. Mereka kabur. Itu sebabnya mereka menyerang desa itu sebetulnya sasaran utamanya Kang Hardja dan aku ditinggal di situ."
Syafri menahan kesedihannya. Pantas saja Widy sangat marah Hardja selingkuh.
"Ayo kita mandi. Aku bangga sama anjeun!"
Begitu mereka keluar Norma menarik tangan Widy. "Sini aku mau cakap dulu sama kamu! Pinjam istrimu!"
Asrul menghampiri Syafri. "Dia punya sekutu sekarang! Istrimu Aquarius ya?"
"Kamu Gemini ya, istrimu Aquarius? Ya?"