"Mungkin keluar. Dia suka melayap.  Umurnya 15 tahun ikut  pelatihan tentara Jepang. Ketika perang dia ikut  geriliya di Sumatera Baratdan pernah dalam tahanan tentara Belanda.  Hidupnya keras, keluar masuk hutan mencari damar.  Hanya sekolah madrasah.  Dia di atas aku 2 atau 3 tahun. Aku hanya bertemu dia sewaktu kecil, badannya sudah besar."
Mereka tiba di Kolam Renang Cihampelas dan kemudian memarkir sepedanya lalu masuk ke ruang ganti masing-masing. Baru kemudian berenang. Â Hanya mereka berdua orang dewasa yang lain anak-anak.
"Yuuk, kita bertanding!" tantang Widy.
Keduanya seimbang. Â Terkadang Widy, terkadang Syafri menang. Â Tetapi setelah berapa putaran Widy unggul.Â
"Sudah aku menyerah! Kamu lebih sering berenang!"
"Sekali lagi ya? Ceritanya kamu bebek jantan kejar bebek betina!"
Syafri mampu dan Widy membantunya keluar dari kolam renang.  " Hampir tiga  jam  kita berenang. Kita bilas dulu lalu istirahat di rumah sebelum latihan angklung?"
"Di SMA Belitung?"
"Tidak di Yayasan Kebudayaan Indonesia, Jalan Naripan. Kami mau sedang latihan menggelar pertunjukkan!"
"Siap menemani Tuan Putri Widy!"
Keduanya kemudian pulang naik sepeda  ke rumah orangtua Syafri.  Setelah mandi lagi, mereka sudah disediakan makan siang  nasi ikan cuka dan sayur asam.Â