Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Gemini Syndrome, Episode Berdansa di Kota Romantis Bagian Ketujuh

27 Juni 2024   17:27 Diperbarui: 27 Juni 2024   17:28 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan Tempo dulu- Foto: https://sikn.jabarprov.go.id/index.php/gedung-pusat-kebudayaan 

Herland memandang Widy.  Dia berbisik. "Grand Preanger? Waktu itu kamu pulang pagi? Ibumu menelpon aku? Laki-laki itu berbuat apa padamu? Kamu kok nggak cerita!"

"Sudahlah! Kang Syafri juga tahu dan sudah menerimanya." Widy mulai menitik air mata.

"Sudahlah Ratuku!" ucap Syafri.

Herland memandang Syafri. "Kapan-kapan kalian cerita ya? Kalau soal kehormatan, tidak boleh dibiarkan!"

Angga juga melihat Widy dan Syafri. "Kok kalian tidak cerita!"

"Sudahlah, Widy sudah jadi istriku. Apa pun hanya terjadi, dia tetap istriku sampai nafas terakhir!"

Pemeriksaan selesai menjelang tengah malam.  Rencananya Herland mengantarkan Widy, Syafri dan Daus ke Pasir Kaliki lalu Kintan ke rumah orangtua Widy.

"Hardja menodaimu?" tanya Herland dalam perjalanan.  Dia melihat Kintan sudah tertidur. Jadi aman menanyakan hal itu.

Widy tidak menjawab. Dia hanya menyembunyikan kepalanya di badan Syafri.

Daus hanya menepuk pundaknya. "Ya, sudah wahang jaga dia saja!"

Syafri mengangguk terlihat di kaca spion dan Syafri memandang ke arah kaca spion. Herland tahu itu konfirmasi dugaannya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun