Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Gemini Syndrome, Episode Berdansa di Kota Romantis Bagian Keempat

21 Juni 2024   21:45 Diperbarui: 21 Juni 2024   21:46 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nggak, ah, Aku Gemini yang kali ini tidak lagi mau mendua," jawab Syafri sambil mengunyah carabikang. Tanggung. Widy sudah mendengar.

Widy menahan geli. "Aa, kalau di rumah rakus."

"Waah, sudah makan bersama calon mertua ya?" seloroh Angga.

Lycieum,  Dago,  Bandung, pukul 19.00

Angga, Mitha, Yoga, Hein, Rinitje dari Geng Bandung Memang Hebat duduk berderet. Syafri agak kesal bisa-bisanya hanya dia dan Widy duduk berdua terpisah dari yang lain. Pasti sudah diatur. Mereka bahkan berada di antara pria berusia di atas 50 tahun pada bagian depan biar menyaksikan dan mendengarkan musik lebih dekat.

Tiga pelajar perempuan keturunan Tionghoa membuka pertunjukkan dengan biola. Irama musiknya begitu halus dan berpadu.


"Blue Danube!" ucap Syafri terpesona.

"Kamu tahu musik itu? Aku rasanya pernah mendengar waktu kecil," timpal Widy.

"Karya Johan Strauss. Sepupuku di Jakarta jago memainkan biola musik waltz.  Itu musik buat dansa," tutur Syafrie.

"Wah, bisa dong buat musik kita berdasa?" kata Widy.

"Tetapi dansa waltz lembut, bayangkan kamu berada di dekat danau dengan daun-daun hijau dengan keheningan lalu musik itu mengalun," terang Syafrie.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun