"Pernah berdansa waltz?"
"Nggak, tetapi aku pernah diajar istrinya bule."
"Pekerjaan sepupumu apa?"
"Pengusaha juga. Dia orang PSI. Pengagum Sumitro dan Syahrir. Â Pergaulannya dengan sesama orang sosialis."
"Mau ajarkan ilmu yang sedikit itu? Aku kan sudah ajarkan rock n roll kepadamu?"
Rupanya pembicaraan mereka didengar bapak dan ibu di dekat mereka.
"Ayo dansa bersama kami," ajak seorang ibu. "Ayolah, jangan malu-malu kalian berdua. Kalian berdua kan duduk di sini sudah didaftarkan berdansa."
Rupanya acara itu ada kejutan. Habis ada pertunjukkan musik pembuka. Ada musik waltz enam pemain biola untuk  empat pasangan dansa.  Syafri dan Widy sempat melirik teman-temannya yang bertepuk tangan memberi semangat. Begitu juga Widy terkejut, bisa-bisanya sepuluh teman sekelasnya hadir di ruangan menyaksikan dengan mengacungkan jempol.
Akhirnya Syafri memegang tangan Widy dan mengajaknya bergerak lembut dan anggun.  Pertunjukkan dansa  ada sekitar lima belas menit. Mereka berkeringat dan disudahi tepuk tangan.
"Sepupu kamu orang PSI, siapa namanya?" tanya seorang Bapak.
"Hanief Andrian," jawab Syafri. "Waktu aku kecil dia mahasiswa Fakultas Ekonomi."