"Hadeeuh, masa sih aku harus melayani barudak nakal ini," kata Angga. Dia tidak bisa membiarkan kejadian ini.
Dia pun bangkit bersama Hein dan Yoga, maka perkelahian terjadi. Pemilik warung beteriak.  Syafri menghadapi dua orang. Hidungnya sudah berdarah. Tetapi dia menjadikan dirinya perisai ketika satu orang lagi ingin menarik Widy karena penasaran. Jaketnya nyaris lepas. Akibatnya Syafri kena pukulan lagi.
Pada saat Syafri terjepit,  dua orang pemuda berambut cepak dan bersepatu lars datang. Seorang di antaranya melihat Syafri jatuh, yang kemudian dibantu berdiri Widy.
"Oh, ini orangnya Widy, yang jadi pembicaraan" kata orang berambut cepak itu. Ternyata dia adalah sepupunya Widy yang tentara.
Sepuluh orang crossboy terdiam karena dua tentara berpakaian seragam bermunculan. Â Rupanya mereka baru dari dari luar kota.
Sepupunya Widy hanya menarik dua mengeroyok Syafri. "Ayo  jangan keroyok dia. Keroyok saya, ayo keroyok saya!" tantangnya sambil mencubit pipi seorang crossboy dengan gemas.Â
"Keroyok ya? Kamu boleh pukul saya dulu, baru saya pukul. Ayo syok atuuh! Bikin saya berdarah seperti dia!" Tentara itu menunjuk Syafri. "Ceritanyakan kalian cowboy jagoan."
Tetapi kedua crossboy tidak berani. Â Dia kemudian menunjuk kedua pemuda itu. "Kalau tidak begini saja, masing-masing boleh pukul saya sekali dan tidak saya tangkis. Setelah itu baru saya tangkis dan pukul balik, bagaimana?"
Kedua crossboy itu menuduk. "Ampung Kang!"
"Euuy, sok menjadi cowboy! Nyalinya ciut kalau menghadapi yang lebih kuat!"
Dua belas  crossboy digiring masuk ke truk. "Ikut kami ke markas!" Hardik salah seorang. "Tunjukkan seberapa cowboynya kalian di sana."