Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Dua Pendatang Misterius Empat Belas

10 Februari 2024   22:15 Diperbarui: 24 Februari 2024   11:38 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Shuttle tiba di kawasan Dipati Ukur. Adinda sudah menunggu di mobil bersama Ananda.  Di situ juga ada Lila dan Roby.

"Kita ke kafe Dago dulu makan, Bang Urip bikin laporan jumpa pers tadi.  Sekalian dapat komentar eksklusif dari Adinda kan?" ucap Adinda tersenyum.  

"Dari sana ke rumah Pak Taufik di Cigadung,  lalu kita ke atas lagi ke lokasi tempat Papa dan Mama kami  dulu dicelakakan bangsat-bangsat itu!"  Baca:  Setelah Tengah Malam Jahanam 

Air mata Adinda jatuh setetes demi setetes. Roby melapnya. "Semua pelakunya sudah dibereskan?"

"Kecuali Chris yang sudah jadi budakku. Tinggal eksekutornya Fillipus dan Dodot yang tunggu saatnya," suara Adinda penuh amarah.

Mereka mampir di sebuah kafe di Dago, Urip dengan cepat menulis laporannya dengan tambahan pernyataan Adinda untuk pertama kali pada pers. Agar Mat Setiawan percaya dia lampirkan fotonya berdua dengan Urip.

Tak lama kemudian beritanya tayang.  Pesan WA muncul dari kawan-kawan jurnalisnya.

Bangsat kau! Itu dari Rahmi dengan emoji senyuman, salah seorang di antaranya.

Begitu juga setelah wawancara ekslusifnya dengan Taufik Mulyana begitu mengejutkan, dukungan Partai Hijau dan lima ratus ribu tanda tangan  milenial yang  resah soal hutan dan air.

Mereka minta jika Taufik Presiden maka, korporasi perusak lingkungan enyah dari Bumi Indonesia.  Benar-benar dukungan bukan survei elektabilitas.

Sekretaris Taufik namanya Ratna Damayanti serupa juga dengan Adinda. Urip langsung paham.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun