Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Dua Pendatang Misterius Empat Belas

10 Februari 2024   22:15 Diperbarui: 24 Februari 2024   11:38 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih banyak pertanyaan di kepala Urip. Semua dijawab Adinda tanpa perlu diucapkan, karena mereka baca pikiran.

"Kami ingin menduduki Bumi? Mmmh, nanti Abang tahu, kok misi terakhir kami," kata Adinda. "Ayo kita pulang. Pacarku Roby sudah takut dan sadar kengerian akan terjadi!"

Pillipus pimpinan geng pembunuh bayaran yang terkenal karena dingin dan tak kenal ampun, serta tak kenal takut kini merasakan apa yang disebut takut.  Satu demi "Adinda" meninggalkan lokasi.

Urip, Roby, Adinda, Ananda dan Lila, Prima naik mobil. Yang lain ada yang naik mobil dan ada naik motor hingga jalan kaki.

"Mereka seperti gossip di Romeo Cruisser?" tanya Urip.

"Nah, Abang tahu endingnya, ayo kembali ke Bandung. Abang besok dapat berita tentang Cipik-cipik kok!"

 "Apalagi nih Cipik-cipik!"

"Tunggu saja besok. Sekalian Helena datang ke Bandung kok!"

Lalu Adinda menunjuk langit puluhan titik memenuhi langit di tengah purnama.  Dia membuka jendela dan melambaikan tangan pada Filipus dan kawan-kawan.

Bye Bye.

Filipus dan ketiga kawannya tahu apa yang akan terjadi soalnya mereka sebetulnya sudah  melihat apa yang terjadi pada teman mereka.  Waktu itu lolos. Kali ini nggak. Mahluk itu sudah ada  di depannya memperlihatkan wajah menyeringai dan giginya yang runcing  tanpa bersuara (Bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun