"Sudah nggak penting mereka pingsan atau tidak. Yang penting kamu bohong selama ini. Jadi benar kamu terlibat sindikat perdagangan perempuan, ya!"
Syarifa kemudian mengajak kedua anaknya dengan kopor yang sudah disiapkan. Mereka bersiap pergi.
Hanna menatap Chris  dengan tajam dan kejam.
Christ menghampiri Hanna ingin mencekiknya, tetapi masalahnya sejumlah wartawan sudah keburu datang juga pengacara Syarifa. Â
"Siapa pun backing Anda tidak akan bisa menyelamatkan," kata pengacara itu sambil tertawa. "Kalau kau cekik banyak saksi di sini!"
Christ melepaskan Hanna. Dia  lemas, apalagi ada WA dari ayahnya yang marah besar.  Hidupnya praktis hancur.
                                 ***
Robert Wijaya  duduk di depan bersama bodyguardnya sekaligus supirnya. Dia harus segera pergi ke Bogor. Mereka sudah memasuki tol jagorawi dengan kecepatan tinggi.
Di belakang ada seorang perempuan remaja melambaikan tangan di kaca spion.
"Selamat malam Om Robert, aku Tanti."
Robert maupun bodyguardnya terperanjat sebab tadi tidak ada apa-apa.