Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Guru Minda (7)

21 September 2020   09:29 Diperbarui: 21 September 2020   09:36 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-Foto: Pengajar.co

Ilustrasi-Foto: Pengajar.co
Ilustrasi-Foto: Pengajar.co
Dua minggu sudah kawan-kawan dari Titanium berada di dusun. Mereka membantu membuat diversifikasi pangan, memasak yang lebih sehat.  Mereka mengambil air balerang untuk kesehatan kami dan juga warga.  Termasuk juga membuat bangunan yang lebih kokoh.  Mereka membuat sejumlah kamar mandi umum untuk orang Titanium dan juga warga. Airnya yang dipompa melalui pipa-pipa bambu.

Harusnya misinya membawa pulang aku, tapi pengobatan hanya bisa dilakukan di Bumi. Lagipula mereka tidak menduga bahwa aku sudah menikah dan Purbasari. Perintah Dewan: Angkut semua tidak mudah.

Sementara warga Cupu Mandalayu membutuhkan kami. Mereka butuh berlindungan. Sewaktu-waktu pasukan Pasir Batang akan menyerang.  Para pengawal Purbasari dilatih menembak dengan senjata high voltase yang dibawa cukup banyak. Lawannya juga tangguh. Aku khawatir pertempuran besar tidak bisa dihindari.  Itu kekhawatirannya.

Tentu saja saya bertambah teman salat, termasuk Ambu.  Aku senang Ambu ikut memasak. Dia juga memeriksa kesehatan anak-anak Cupu Mandalayu dan memberinya vitamin. 

Setelah dua minggu, sebagian besar bulu-bulu mulai rontok, terutama di wajah dan tangan. Tetapi Purbasari sudah sembuh. Kulitnya mulus dan kembali cantik. Rambutnya juga bertambah panjang dan hitam mengkilat.

"Anjeun bertambah cantik," ucap aku.

"Kakanda juga bertambah tampan," dia ganti memuji

Teteh Mayang dan Teteh Ira masih rajin berpatroli ditemani  Sersan Mayor Malik Tanjung, Prajurit Tika Dayanthi,  Prajurit Prapto Sulistyo.  Sementara komandan pasukan kawan saya Letnan Satu Samuel Wanggai dan tentara lainnya melatih para pengawal.

Minggu lalu  Gigin kawan sedusun Dadung Baladewa juga datang bergabung. Dia berbakat untuk menjadi prajurit. Katanya dia ingin melawan Purbararang.

"Aneh juga kehadiran sudah dua minggu tidak disadari Pasir Batang," ucap Purbaleuwih.

Itulah aku tanyakan dalam hati.  Mereka belum tahu atau sudah tahu dan menyiapkan rencana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun