Mohon tunggu...
Julius Situmorang
Julius Situmorang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Buku Jendela Dunia

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apakah Bayi yang Gugur Itu Lebih Beruntung daripada Kita yang Hidup Ini? (Menggugat Nada Negatif akan Kehidupan: Sebuah Tafsir Pengkhotbah 6:1-12)

14 Juli 2022   21:16 Diperbarui: 14 Juli 2022   21:38 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Tetapi bukankah kehidupan itu lebih dari pada itu semua, mungkin Kohelet hanya berkaca pada akhirnya saja (dibaca: endingnya saja). Hal ini mungkin karena lelahnya dia merenungkan ra’ah rabbah pada kehidupan manusia, sampai-sampai nada negatif akan kehidupan ia lontarkan. 

Tetapi walaupun kesia-siaan, yang menyakitkan dan kemalangan sangat menekan mengiringi jalannya kehidupan ini, semuanya tetap dalam kendali sang pemilik kehidupan itu sendiri. Jadi tidak perlu lagi menganggap kematian sebagai hal yang lebih baik dari pada kehidupan itu sendiri. 

Yang jelas pengalaman dalam hidup ini sungguh beragam dan terkadang mengejutkan kita, sehingga kita menganggap hal itu adalah hal yang baru. Tetapi disitulah kenikmatan dalam menikmati hidup ini.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun