Aryo menggeleng kepala sambil menepuk -- nepuk dadanya sendiri. Sepertinya separuh air  terlanjur menyusup ke dalam paru --parunya melewati lubang pernapasan. Memang dari dulu Aryo sudah tahu cita -- cita sahabatnya tapi tidak pernah diungkapkan secara terang-terangan seperti itu. Dia cukup kaget bahwa Andre malah ingin menjadi dokter kecantikan. Apa supaya dia bisa ketemu cewek cantik terus? Atau supaya dia bisa buka klinik dan pelanggannya dari kalangan berduit semua? Wah kalau begitu bagus dong, bisa cuci mata sekalian jadi tukang sapu -- sapu dikantornya.
"habis.. gua musti gimana lagi. Gua bener -- bener nggak betah disini. Mendingan gue jadi dokter kelamin daripada melihat mereka disini. Gua stress. "
Mimpi Aryo ketinggian. Harapannya segera pupus. Apa jadinya jika Andre benar -- benar jadi dokter kelamin? Batal deh jadi tukang sapu -- sapu di kliniknya. Jijik banget deh!
"Jadi lu serius mau berangkat dari semua ini? Ah... cemen lu!! Sia -- sia dong gue anterin elu tiap hari kayak tuan putri,"
"habis gimana lagi. Gua udah dapat e-mail untuk segera registrasi dari kampus," ujar Andre berkilah. Sebenarnya itu bukan alasannya. Andre Cuma takut kalau dia....
Aryo duduk sambil memandang ke jalanan, " terserah lu deh Ndre. Gue nggak ikutan bertanggungjawab deh dengan resiko yang bakalan lu hadepin. But... gua tetep mendukung elo."
"thanks, ya! Lo bener -- bener sahabat terbaik gua,"
"Ya...asal lu jadi dokter kecantikan aja, daripada jadi dokter kelamin, cepat masuk neraka, lo! Liatin milik semua orang. Itu kan bahaya. Eneg gue pokoknya,"
"apaan sih?"
"hahahaha, becanda , becanda nih. Gue Cuma mau menghibur elo aja kok. What ever deh profesi elo. Intinya gue tetap mendukung elo. Nih... minum dulu. Biar otak lu encer, ingatan lu seger dan nggak putusin sembarangan apalagi pikirin yang macem -- macem. Ingat gue berhutang janji sama Tante Ajeng buat ngejagain elu. Lu harus pulang tanpa lecet  sedikitpun. Okey?"
Andre menerima botol minuman mineral tersebut lalu meneguk dengan rakus, kemudian mengguyur kepalanya yang sudah dipangkas setipis 1 senti itu dengan air yang tersisa.