Interogasi Tingkat Tinggi
Pukul dua siang, pesawat jet mendarat mulus di bandara. Dua mobil jip hitam metalik merapat di anak tangga pesawat untuk menjemput Bujang, Salonga, Si Kembar dan White. Bujang mengenali pengemudi mobil yang mereka naiki. Payong, salah satu letnan berusia dua puluh tahun, berotak cerdas dan memiliki otot yang kuat.
Setelah ditangani oleh Togar, Bujang langsung menginterogasi orang yang menjadi penyebab masalah di basemen kantor pusat perbankan milik Keluarga Tong di Ruang Security (hlm. 71). Sebelumnya sudah diinterogasi oleh Togar, namun Togar kesulitan memaksa orang tersebut bicara. Berbeda dengan Bujang, ia menggunakan teknik interogasi tingkat tinggi. Bujang mendapatkan informasi penting yang hendak ia ketahui.
Sop Ikan yang Berbahaya
Bujang dan Salonga mengunjungi Sekolah Agama milik Tuanku Imam (Kakak kandung mamak Bujang). Makan malam mereka dihidangkan masakan spesial para santri, yaitu sop ikan. Ketika makan malam, Bujang membicarakan topik terpenting sesuai dengan tujuan utama ia ke Sekolah Agama.
"Kehidupanmu ada di persimpangan berikutnya, Agam. Dulu kamu bertanya tentang definisi pulang, dan kamu berhasil menemukannya, bahwa siapa pun pasti akan pulang ke hakikat kehidupan" (hlm. 86)
Mamak Tahu
"Apakah Mamak tahu jika Bapak pernah menikah di Ibu Kota Provinsi?" (hlm. 97)
Pertanyaan Sederhana, Jawaban Panjang
Edwin "Maverick" Bradshaw, pilot muda berusia dua puluh delapan tahun, lulusan terbaik dari U.S. Navy Fighter Weapons School atau TOP GUN. Ia ditawari oleh Bujang menjadi pilot Keluarga Tong.
"Aku tadi hanya bertanya satu hal sederhana, Salonga. Tapi percakapan ini ke mana-mana. Aku bertanya, apakah kamu memang merasa hidupmu selurus itu, Salonga. Hanya itu." (hlm. 112)