Seseorang tersebut mengajak Bujang duel dengan taruhan hasil riset teknologi tersebut. Mereka bertarung dengan tangan kosong. Dalam duel yang sengit, Bujang tidak menyangka bahwa orang tersebut adalah lawan yang tangguh. Ia menggunakan sebuah teknik yang baru pertama kali dilihat oleh Bujang dan teman-temannya.
Selain itu, Bujang juga terkejut bahwa orang tersebut mengenalnya karena ia memanggil Bujang dengan sebutan 'Hermanito' (hlm. 26)
La Llorona
Shadow economy adalah ekonomi yang berjalan di ruang hitam. Black market, underground economy. (hlm. 38)
Ada delapan keluarga penguasa shadow economy di Asia Pasifik, yaitu:
- Keluarga Tong di Ibu Kota Negara
- Keluarga Lin di Makau
- El Pacho di Meksiko
- Keluarga J.J. Costello di Miami Florida
- Keluarga Yamaguchi di Tokyo
- Keluarga Wong di Beijing
- Bratva di Moskow
- Master Dragon di Hongkong
Setiap keluarga akan diceritakan dalam novel ini, keluarga mana yang akan menjadi sekutu Keluarga Tong dan keluarga mana yang akan menjadi sekutu keluarga musuh.
La Llorona adalah julukan untuk seorang wanita dalam novel ini, dimana memiliki arti wanita yang menangis.
Historia de un amor
Di pesawat jet, Salonga menceritakan kehidupan bapak Bujang, Samad. Dimulai dari pertemuan Salonga dan Samad untuk menyerbu gudang penyelundupan minyak. Hingga cerita Samad memetik gitar dan bernyanyi lagu 'Historia De Un Amor' di atas panggung sebuah restoran ternama di Singapura.
Aplikasi Keluarga Tong
Bujang membaca laporan harian yang telah dikirimkan Parwez. Parwez adalah CEO, pimpinan tertinggi seluruh bisnis legal Keluarga Tong. Setelah membalas pesan dari Parwez, telpon genggam Bujang berbunyi. Togar, kepala tukang pukul Keluarga Tong, yang menelepon. Togar menginformasikan bahwa terdapat masalah di basemen kantor pusat perbankan milik Keluarga Tong (hlm. 62) yang langsung segera ditangani olehnya. Togar juga langsung mengeksekusi orang yang diduga menjadi mata-mata suruhan keluarga musuh (hlm. 63)