Mohon tunggu...
Cerpen

Perjalanan Dari Kendari Menuju Alaska

14 Desember 2017   21:19 Diperbarui: 14 Desember 2017   21:30 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Makanlah dulu, saranku makanlah nasi goreng karena ini mungkin kesempatan terakhirmu memakannya. Tak ada pedagang nasi goreng di luar negeri, apalagi di Alaska" katanya membalas uluran tanganku sambil tertawa.

"Terimakasih untuk ceritamu hari ini, pak" kataku saat ia akan berbalik badan.

"Intinya banyak - banyaklah bersabar" jawabnya sambil memamerkan senyum manisnya lalu berbalik badan keluar dari ruang tunggu.

"Mungkin benar. Saya harus mencicipi nasi goreng untuk yang terakhir kalinya" tukasku dalam hati lalu melangkahkan kaki keluar ruang tunggu mencari pedagang nasi goreng di dalam Bandara.

***

"Assalamu'alaikum Aliyah" tulisku kembali di aplikasi pesan singkat.

"Wa'alaikumussalam. Dimana posisimu Ali?"
"Saya di Jakarta Aliyah. Ada sekitar satu jam waktu transit disini, aku sedang menyantap nasi goreng"
"Oh ya sudahlah, makan dan nikmati nasi goreng itu. Tak ada lagi penjual nasi goreng di luar negeri apalagi di Alaska"
"Saya sangat menikmati. Nasi gorengnya enak sekali, tapi tetaplah nasi goreng buatanmu yang lebih enak"
"Sudahlah Ali, kau ini habiskan makananmu. Jangan sampai aktifitas mengetik pesan memperlambat gerakan makanmu, kau bisa tertinggal pesawat nanti"
"Baiklah akan aku habiskan makananku. Nanti akan aku hubungi saat tiba di tujuan berikutnya. Sampaikan salamku pada yang lain"
"Ya akan aku sampaikan. Hati - hati di jalan."

Adzan maghrib terdengar dari Musholla Bandara tatkala aku selesai menyantap nasi goreng lantas berjalan menuju Musholla untuk melaksanakan sholat maghrib. Dua puluh menit kemudian suara petugas Bandara yang memberi peringatan kepada para penumpang tujuan Jakarta - HongKong bahwa tiga puluh menit lagi pesawat akan lepas landas terdengar dari pengeras suara, sesaat kemudian aku lalu bergegas menuju tempat pengurusan migrasi. setelah seluruh urusan migrasi selesai, aku lalu berjalan menuju arena landasan pesawat, menaiki anak tangga, kemudian duduk di kursi penumpang. Seperti di Bandara Sultan Hasanuddin, lima menit setelah seluruh penumpang duduk di kursi masing - masing pesawat akhirnya lepas landas membumbung tinggi menyatu dengan langit malam meninggalkan Kota Jakarta menuju tujuan selanjutnya ; Kota HongKong.

***

"Selamat malam" Sapa seorang wanita berambut hitam lurus sebahu dengan syal yang terlilit di lehernya.

"Kau mau?" Lanjutnya seraya mengulurkan tangannya memperlihatkan permen rasa asam jawa di telapak tangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun