"Siapa?"
"Orang tua ku."
Rhe terkejut, mendadak sontak ia menghentikan langkahnya, badannya gemetar, hatinya seakan terpelintir.
"Kamu kenapa? Yuk, waktu kita gak banyak. Mereka harus segera ke bandara."
"Aku.. aku... belum siap kak."
Nara tertawa.
"Memangnya kamu mau ikut ujian apa? harus siap-siap segala."
"Rhe, mereka ingin bertemu kamu. Sudah lama mama minta aku membawa kamu ke rumah tapi aku belum bisa karena kita sama-sama sibuk."
Kami sudah bertemu.
"Ayolah." Nara menarik tangan Rhe yang masih ada dalam genggamannya.
Bila saja mungkin, Rhe ingin pergi dari sana. Namun itu semua tak mungkin, karena Mama Nara yang tadinya duduk membelakangi mereka kini telah membalikan badannya dan memergoki Rhe yang tengah berdiri tak berdaya.