"Itu Mamanya. Lima tahun ke belakang Mama nya tinggal di Australia bersama seluruh keluarga kecuali Meyda. Rupanya sekarang Meyda dan mamanya sudah akur."
"Akur?"
"Yap."
"Karena apa?"
"Biasa. wanita. Mamanya gak suka kalau si Mey itu pacaran dengan perempuan yang menurut mamanya gak selevel dengan mereka."
"Loh kita kok jadi ngobrol di depan pintu, yuk masuk." ajak Nara.
"Kakak duluan deh aku mau ke mini market dulu."
Nara mengangguk. Namun Rhe tak beranjak dari tempatnya. Ia memperhatikan apa yang tak ingin ia perhatikan.
Begitu melihat Nara, Jessie langsung menghampirinya, menarik lengannya, dan membawanya ke meja dimana wanita beralis bulan sabit itu duduk.Â
Dari gesturnya Jessie memang terlihat menyukai Nara. Lalu pikiran Rhe berkelana, ia mulai menyusun kepingan puzzle satu demi satu sampai menjadi sebuah bentuk. Setelah ia merasa apa yang di lihatnya cukup, ia pun menjejakan kaki nya dengan mantap, menghampiri meja dimana Nara tengah di berondong pertanyaan tentang kelas memasaknya.
"Malam semua." Rhe menyapa ramah.