Mohon tunggu...
Ika Rostika
Ika Rostika Mohon Tunggu... Guru - Guru

Mengajar di SMPN 1 Pangalengan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengajak Anak Aktif Belajar dengan Melibatkan Kompetensi Sosial dan Emosional

25 Februari 2023   17:12 Diperbarui: 25 Februari 2023   17:13 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Membuka File materi yang menumpuk di laptop menemukan contoh-contoh 

Teknik Pembelajaran Kompetensi Sosial Emosional yang dapat menjadi inspirasi bagi kami 

para CGP di Angkatan 2 waktu itu, berniat merefresh tidak ada salahnya untuk mengupload

 ulang materi ini, selain untuk mempelajari kembali buat diri sendiri,

 barangkali  ada orang lain yang memiliki minat sama untuk mengaktifkan kompetensi

 sosial dan emosional para siswanya.


            Selain contoh kegiatan belajar-mengajar yang diberikan pada fase "Mulai dari Diri" 

dan kerangka/panduan dalam 5 Kompetensi Sosial Emosional berikut ini adalah

 contoh-contoh teknik yang dapat menumbuh kembangkan kompetensi sosial dan emosional:


1. Bernafas dengan kesadaran penuh

Yang dilakukan oleh guru: minta murid untuk berhenti melakukan kegiatan

apapun dan menarik nafas dalam-dalam dan kemudian melepaskannya

perlahan-lahan. Lakukan sebanyak 10 kali. Untuk murid yang lebih kecil, 

minta mereka tiduran dan meletakkan boneka di atas pusarnya. Minta mereka

memperhatikan bagaimana boneka yang ada di atas pusar mereka naik

perlahan-lahan. Minta mereka refleksikan apa yang mereka rasakan pada

tubuh, pikiran, dan perasaan mereka setelah melakukan kegiatan tersebut.


2. Identifikasi Perasaan

Yang dilakukan oleh guru: bacalah sebuah cerita yang perasaan tokoh tokohnya 

dideskripsikan dengan jelas dalam cerita tersebut. 

Misalnya: Dongeng Si Kancil, Kisah Loro Jonggrang, atau kejadian faktual yang sedang terjadi. 

Minta murid-murid untuk menggambar ekspresi wajah tokoh-tokoh cerita, 

 sesaat setelah mendengarkan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang-orang 

yang mengalami apa yang diceritakan atau perasaan tokoh yang ada dalam cerita tersebut 

atau tokoh yang mengalami kejadian faktual apa yang diceritakan.


3. Melukis dengan jari (Kegiatan ini dapat dilakukan di dalam ruangan maupun
luar ruangan)

Yang dilakukan oleh guru: minta murid untuk menggambar objek/apa saja yang

mereka mau dengan menggunakan jari. Biarkan murid menggambar dengan

bebas, kaitkan dengan kesadaran penuh dengan mengajak murid untuk

menyadari pengalaman melukis mereka menggunakan jari-jarinya. Tanyakan

juga bagaimana pengalaman mereka melukis dengan jari, apa yang mereka

rasakan, apa yang mereka cium, dan apa yang mereka pikirkan serta apa yang

dirasakan dalam melakukan kegiatan melukis dengan jari ini.


4. Membuat Jurnal Diri

Yang dilakukan oleh guru: Minta murid menyiapkan sebuah buku tulis yang akan

mereka sebut sebagai buku jurnal. Minta mereka menggambarkan ataupun

menulis tentang apa yang ada di dalam pikiran dan apa yang dirasakan mereka

setelah melakukan berbagai kegiatan pada hari tersebut (Apa yang menarik?

Apakah hal baru yang saya lihat? Apakah yang berubah dalam perasaan dan

pikiran saya? Apakah yang ingin saya pelajari lebih lanjut?)


5. Membuat Puisi Akrostik (Puisi yang awal kalimat atau kata-katanya ditulis
berdasarkan huruf-huruf dari judul puisi tersebut)

Yang dilakukan oleh guru: Minta murid menyiapkan kertas atau buku dan alat

tulis. Instruksikan kepada murid-murid untuk membuat puisi dengan menggunakan

nama mereka atau temannya. Setiap kata yang dituliskan merupakan identifikasi

dari kekuatan, minat, atau hal positif lain yang mereka miliki.

Contohnya:
P: emain bola jago
U:sahanya keras untuk dapat menulis dengan rapi
T: enang
R: amah
A:syik diajak bercanda


6. Membuat Kolase Diri

Yang dilakukan guru: minta murid menyiapkan kertas, lem, majalah, dan alat tulis

lainnya. Ajak murid-murid untuk membuat ilustrasi dirinya sendiri dalam bentuk

sebuah kolase diri. Kolase yang dibuat harus mendeskripsikan kualitas-kualitas

yang ada pada diri mereka. Caranya dengan mengidentifikasi kekuatan, potensi

yang dimiliki, hal-hal yang diminati, serta nilai-nilai hidup yang diyakini.


7. Memeriksa Perasaan Diri

Yang dilakukan oleh guru: Ajak murid untuk menuliskan tentang perasaan yang

dialami/dirasakan dan isi pikirannya setelah menjalani sebuah kegiatan atau

peristiwa yang baru/menyenangkan/menantang lainnya. Gunakan bahasa yang

disesuaikan dengan jenjang pendidikan murid.
Contoh:
Hari ini
Secara fisik, saya merasa.../Tubuh saya terasa..
Secara mental, saya merasa.../Pikiran saya.......
Secara emosi, saya merasa.../Saya merasa.........


8. Menuliskan ucapan terima kasih

Yang dilakukan oleh guru: ajak murid untuk memikirkan seseorang telah berbuat

baik terhadap mereka. Dorong mereka untuk mengucapkan terima dan

penghargaan atas kebaikan yang sudah diterima. Minta mereka untuk menuliskan

perasaan mereka terhadap kebaikan yang diterima. Tambahkan gambar yang

berhubungan dengan kata-kata yang ditulis atau gambar apapun yang disukai

orang tersebut. Bila memungkinkan, murid juga dapat mengirimkan

ucapan tersebut kepada orang yang dituju. Ajak murid merefleksikan perasaan

mereka selama melakukan kegiatan ini maupun setelah melakukan kegiatan ini


9. Mengidentifikasi emosi

Yang dilakukan oleh guru: minta siswa bekerja berpasangan. Secara bergantian

minta masing-masing anak menunjukkan ekspresi yang menunjukkan emosi

tertentu. Misalnya siswa A tersenyum, siswa B menebak: senang. Lakukan secara

bergantian dan dengan beragam emosi (guru bisa menggunakan roda emosi

untuk mengenalkan beragam emosi pada murid pada artikel lampiran 1:

kesadaran diri) Guru juga dapat memperlihatkan foto atau gambar-gambar

berbagai ekspresi dan meminta murid-murid menebak emosi tokoh tersebut. Murid

juga dapat menjelaskan alasan dari tebakan mereka. (Misalnya dia merasa takut

karena matanya agak terpejam). Minta siswa bekerja berpasangan). Ajak anak

merefleksikan apa yang mereka pelajari dari jawaban-jawaban yang mereka

berikan.


10. Mindful Eating

Yang dilakukan oleh guru: Minta murid-murid mengikuti Model S-S-S untuk

mempraktekkan pola makan dengan berkesadaran.
* Sit - minta anak duduk saat makan,
* Slow - minta anak untuk makan secara perlahan
* Savor - minta siswa menikmati makanan mereka (mengunyahnya dengan
benar, merasakan tekstur dan rasa dari makanan yang mereka makan).
* Ajak murid untuk merefleksikan perbedaan makan dengan berkesadaran
dan tidak.


11. Cari teman baru

Yang dilakukan oleh guru: Berikan tantangan pada murid untuk duduk dengan

teman yang berbeda saat makan siang di kantin.Dorong mereka untuk mencoba

memulai pembicaraan dengan teman tersebut. Minta mereka cerita tentang

pengalaman mereka dan hal yang berkesan dan menuliskannya dalam buku

jurnal mereka.


12. Mengenali Situasi Menantang

Yang dilakukan oleh guru: Minta murid untuk menuliskan situasi-situasi menantang

yang terpikirkan oleh mereka di kertas Post-It berwarna-warni. Situasi menantang

yang dapat memunculkan perasaan antara lain bosan, kecewa, sedih, takut,

marah, khawatir, jengkel, atau muak. Informasikan bahwa kertas tersebut akan

dikumpulkan dan tempel di papan. Kumpulkan kertas tersebut dan tempel di

papan. Bacakan secara keras dan tanyakan kepada para murid, apa yang akan

mereka lakukan ketika terpapar situasi atau permasalahan tersebut. Kemudian

berikan kertas kosong lain dan distribusikan 1 atau 2 kertas ke setiap murid. Minta

mereka untuk menuliskan ide-ide mengenai strategi apa yang akan dilakukan

untuk situasi-situasi yang dibacakan oleh guru. Di dalam ruangan kelas, buat 3

kategori area untuk murid memilih dan berdiri di area yang dipilih: menolong,

berbahaya, tidak dapat digunakan. Satu persatu bacakan situasi yang ditulis oleh

murid, kemudian minta murid untuk memilih area yang sesuai dengan ide strategi

yang telah ditulis oleh mereka. Setelah murid tersebar di area yang berbeda, guru

dapat menanyakan mengapa murid meyakini posisi mereka merupakan pilihan

yang tepat untuk dipilih. Murid juga dapat menyebutkan alasan ide strategi yang

mereka tulis sebelumnya. Ajak murid untuk membandingkan perbedaan ide

serta pemikiran yang diberikan setiap orang dan diskusikan bersama.


13. Latihan Menyadari Kondisi Tubuh (Body Scanning)

Yang dilakukan oleh guru: Arahkan perhatian pada bagian tubuh yang spesifik,

seperti contohnya tangan kanan. Tarik napas mendalam, amati bagian tubuh

untuk merasakan sensasinya. Sadari apa yang Anda rasakan, namun jangan

mencoba untuk memikirkannya. Fokuskan perhatian pada bagian tubuh yang lainseperti kaki, perut, pinggul, dada, lengan, dan kepala.

 Ketika Anda menyadari sesuatu, biarkan pikiran itu tetap di sana dan Kembali

perhatikan bagian tubuh Anda. Berlatih untuk tidak terlibat dalam pikiran Anda.

* Jika Anda memiliki rasa sakit dan tidak nyaman, cukup sadari hal itu, terima,

dan Kembali amati tubuh Anda.

* Ajak murid menceritakan apa yang mereka rasakan setelah latihan tersebut.


14. Kegiatan Menulis Surat

Yang dilakukan oleh guru: Minta para murid untuk memilih buku atau kertas yang

akan digunakan untuk menulis surat pribadinya. Berikan waktu bagi mereka untuk

memberikan dekorasi atau hiasan pada surat yang dibuatnya. Tugas menulis surat

ini diberikan dalam waktu sedikitnya selama tiga minggu. Tugas ini berfokus pada

keterbukaan dan kejujuran mengenai apa yang mereka rasakan, kekhawatiran

yang dialami, sumber stress dan ketidaknyamanan yang mereka miliki, dan

bagaimana mereka merespon stress yang dialami. Sampaikan kepada murid agar

tidak perlu mengkhawatirkan mengenai penggunaan tata bahasa yang

digunakan. Ingatkan murid bahwa mereka juga bisa memberikan gambar apabila

merasa bahwa hal tersebut dapat membantu untuk mengekspresikan perasaan

mereka dengan lebih baik. Di bawah ini ada beberapa ide yang dapat digunakan

dalam menulis surat, yaitu:

* Tuliskan sebuah surat untuk seseorang yang Anda harapkan dapat berbicara

dengannya, namun Anda tidak bisa melakukannya

* Tuliskan surat untuk diri Anda sendiri, katakan apa yang Anda pikirkan dan ingin

Anda dengar.

* Tuliskan catatan tentang apa yang ingin Anda sampaikan ke seseorang,

bayangkan bahwa orang tersebut akan merespon apa yang Anda ceritakan.

* Tuliskan tentang hari-hari Anda, fokus pada hal yang membuat terganggu atau

membuat stress dan eksplorasi hal apa saja yang membuat stress dan

bagaimana cara Anda untuk mencoba mengatasi stress tersebut.

* Tuliskan sebuah puisi yang dapat mengekspresikan perasaan Anda

Setelah waktu untuk pengerjaan tugas tersebut berakhir, periksa kembali

pengalaman yang dialami murid dalam pembuatan jurnalnya. Tanyakan kepada

mereka, apakah mereka merasa terbantu? Apakah surat ini bermanfaat untuk

mereka? Apakah ada murid yang berpikir mereka akan melanjutkan menulis

sebagai cara untuk mengatasi masalah dan stress yang dialami?


15. Kegiatan Role Play Komunikasi Aktif

Yang dilakukan oleh guru: Setiap murid dipersilakan duduk berpasangan untuk

kemudian saling bergantian bercerita. Saat satu murid menceritakan sebuah

cerita. Cerita yang disampaikan bisa tentang pengalaman yang menyenangkan

maupun pengalaman yang tidak menyenangkan. Murid lainnya berusaha

mendengarkan dengan seksama dan bertanya apabila ada cerita yang belum

jelas. Setiap murid diajarkan untuk mendengarkan dengan penuh kesadaran

akan cerita temannya dan berusaha tidak menginterupsi saat temannya sedang

berbicara. Mereka dapat bertanya, "Lalu?", "Apa yang terjadi?"Setelah selesai,

pencerita berganti sebagai pendengar. Ajak murid untuk merefleksikan apa yang

mereka rasakan saat bercerita maupun saat menjadi pendengar.


16. Kegiatan Menulis Pengalaman Bekerjasama Dalam Kelompok

Yang dilakukan oleh guru: Berikan instruksi kepada murid untuk mengingat Kembali

dan memikirkan kejadian/pengalaman yang pernah dialami saat mereka bekerja

sama di dalam kelompok. Ajak mereka untuk memikirkan bagaimana kondisi saat

diskusi kelompok berjalan dengan baik dan tidak berjalan baik. Apa perbedaan

dari kedua kondisi tersebut? Alternatif kegiatan kedua adalah dengan

menggunakan media film dan video terkait diskusi untuk resolusi konflik. Sediakan

cuplikan film ataupun video, kemudian minta murid menonton. Kemudian

diskusikan dan minta murid Anda mencatat bagaimana keefektifan cara

berkomunikasi yang digunakan dalam video tersebut. Bagaimana cara

berkomunikasinya mempengaruhi orang lain? Berikan alasan untuk pendapat

mereka. Ajak murid untuk memberikan kemungkinan atau alternatif lain dalam

merespon konflik tersebut.

Demikian materi Kompetensi Sosial dan Emosional dengan contoh contohnya yang kami dapat dari BBGP semoga bisa menginspirasi bagi para pembaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun