Membuka File materi yang menumpuk di laptop menemukan contoh-contohÂ
Teknik Pembelajaran Kompetensi Sosial Emosional yang dapat menjadi inspirasi bagi kamiÂ
para CGP di Angkatan 2 waktu itu, berniat merefresh tidak ada salahnya untuk mengupload
 ulang materi ini, selain untuk mempelajari kembali buat diri sendiri,
 barangkali  ada orang lain yang memiliki minat sama untuk mengaktifkan kompetensi
 sosial dan emosional para siswanya.
      Selain contoh kegiatan belajar-mengajar yang diberikan pada fase "Mulai dari Diri"Â
dan kerangka/panduan dalam 5 Kompetensi Sosial Emosional berikut ini adalah
 contoh-contoh teknik yang dapat menumbuh kembangkan kompetensi sosial dan emosional:
1. Bernafas dengan kesadaran penuh
Yang dilakukan oleh guru: minta murid untuk berhenti melakukan kegiatan
apapun dan menarik nafas dalam-dalam dan kemudian melepaskannya
perlahan-lahan. Lakukan sebanyak 10 kali. Untuk murid yang lebih kecil,Â
minta mereka tiduran dan meletakkan boneka di atas pusarnya. Minta mereka
memperhatikan bagaimana boneka yang ada di atas pusar mereka naik
perlahan-lahan. Minta mereka refleksikan apa yang mereka rasakan pada
tubuh, pikiran, dan perasaan mereka setelah melakukan kegiatan tersebut.
2. Identifikasi Perasaan
Yang dilakukan oleh guru: bacalah sebuah cerita yang perasaan tokoh tokohnyaÂ
dideskripsikan dengan jelas dalam cerita tersebut.Â
Misalnya: Dongeng Si Kancil, Kisah Loro Jonggrang, atau kejadian faktual yang sedang terjadi.Â
Minta murid-murid untuk menggambar ekspresi wajah tokoh-tokoh cerita,Â
 sesaat setelah mendengarkan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang-orangÂ
yang mengalami apa yang diceritakan atau perasaan tokoh yang ada dalam cerita tersebutÂ
atau tokoh yang mengalami kejadian faktual apa yang diceritakan.
3. Melukis dengan jari (Kegiatan ini dapat dilakukan di dalam ruangan maupun
luar ruangan)
Yang dilakukan oleh guru: minta murid untuk menggambar objek/apa saja yang
mereka mau dengan menggunakan jari. Biarkan murid menggambar dengan
bebas, kaitkan dengan kesadaran penuh dengan mengajak murid untuk
menyadari pengalaman melukis mereka menggunakan jari-jarinya. Tanyakan
juga bagaimana pengalaman mereka melukis dengan jari, apa yang mereka
rasakan, apa yang mereka cium, dan apa yang mereka pikirkan serta apa yang
dirasakan dalam melakukan kegiatan melukis dengan jari ini.
4. Membuat Jurnal Diri
Yang dilakukan oleh guru: Minta murid menyiapkan sebuah buku tulis yang akan
mereka sebut sebagai buku jurnal. Minta mereka menggambarkan ataupun
menulis tentang apa yang ada di dalam pikiran dan apa yang dirasakan mereka
setelah melakukan berbagai kegiatan pada hari tersebut (Apa yang menarik?
Apakah hal baru yang saya lihat? Apakah yang berubah dalam perasaan dan
pikiran saya? Apakah yang ingin saya pelajari lebih lanjut?)
5. Membuat Puisi Akrostik (Puisi yang awal kalimat atau kata-katanya ditulis
berdasarkan huruf-huruf dari judul puisi tersebut)
Yang dilakukan oleh guru: Minta murid menyiapkan kertas atau buku dan alat
tulis. Instruksikan kepada murid-murid untuk membuat puisi dengan menggunakan
nama mereka atau temannya. Setiap kata yang dituliskan merupakan identifikasi
dari kekuatan, minat, atau hal positif lain yang mereka miliki.
Contohnya:
P: emain bola jago
U:sahanya keras untuk dapat menulis dengan rapi
T: enang
R: amah
A:syik diajak bercanda
6. Membuat Kolase Diri
Yang dilakukan guru: minta murid menyiapkan kertas, lem, majalah, dan alat tulis
lainnya. Ajak murid-murid untuk membuat ilustrasi dirinya sendiri dalam bentuk
sebuah kolase diri. Kolase yang dibuat harus mendeskripsikan kualitas-kualitas
yang ada pada diri mereka. Caranya dengan mengidentifikasi kekuatan, potensi
yang dimiliki, hal-hal yang diminati, serta nilai-nilai hidup yang diyakini.
7. Memeriksa Perasaan Diri
Yang dilakukan oleh guru: Ajak murid untuk menuliskan tentang perasaan yang
dialami/dirasakan dan isi pikirannya setelah menjalani sebuah kegiatan atau
peristiwa yang baru/menyenangkan/menantang lainnya. Gunakan bahasa yang
disesuaikan dengan jenjang pendidikan murid.
Contoh:
Hari ini
Secara fisik, saya merasa.../Tubuh saya terasa..
Secara mental, saya merasa.../Pikiran saya.......
Secara emosi, saya merasa.../Saya merasa.........
8. Menuliskan ucapan terima kasih
Yang dilakukan oleh guru: ajak murid untuk memikirkan seseorang telah berbuat
baik terhadap mereka. Dorong mereka untuk mengucapkan terima dan
penghargaan atas kebaikan yang sudah diterima. Minta mereka untuk menuliskan
perasaan mereka terhadap kebaikan yang diterima. Tambahkan gambar yang
berhubungan dengan kata-kata yang ditulis atau gambar apapun yang disukai
orang tersebut. Bila memungkinkan, murid juga dapat mengirimkan
ucapan tersebut kepada orang yang dituju. Ajak murid merefleksikan perasaan
mereka selama melakukan kegiatan ini maupun setelah melakukan kegiatan ini
9. Mengidentifikasi emosi
Yang dilakukan oleh guru: minta siswa bekerja berpasangan. Secara bergantian
minta masing-masing anak menunjukkan ekspresi yang menunjukkan emosi
tertentu. Misalnya siswa A tersenyum, siswa B menebak: senang. Lakukan secara
bergantian dan dengan beragam emosi (guru bisa menggunakan roda emosi
untuk mengenalkan beragam emosi pada murid pada artikel lampiran 1:
kesadaran diri) Guru juga dapat memperlihatkan foto atau gambar-gambar
berbagai ekspresi dan meminta murid-murid menebak emosi tokoh tersebut. Murid
juga dapat menjelaskan alasan dari tebakan mereka. (Misalnya dia merasa takut
karena matanya agak terpejam). Minta siswa bekerja berpasangan). Ajak anak
merefleksikan apa yang mereka pelajari dari jawaban-jawaban yang mereka
berikan.
10. Mindful Eating
Yang dilakukan oleh guru: Minta murid-murid mengikuti Model S-S-S untuk
mempraktekkan pola makan dengan berkesadaran.
* Sit - minta anak duduk saat makan,
* Slow - minta anak untuk makan secara perlahan
* Savor - minta siswa menikmati makanan mereka (mengunyahnya dengan
benar, merasakan tekstur dan rasa dari makanan yang mereka makan).
* Ajak murid untuk merefleksikan perbedaan makan dengan berkesadaran
dan tidak.
11. Cari teman baru
Yang dilakukan oleh guru: Berikan tantangan pada murid untuk duduk dengan
teman yang berbeda saat makan siang di kantin.Dorong mereka untuk mencoba
memulai pembicaraan dengan teman tersebut. Minta mereka cerita tentang
pengalaman mereka dan hal yang berkesan dan menuliskannya dalam buku
jurnal mereka.
12. Mengenali Situasi Menantang
Yang dilakukan oleh guru: Minta murid untuk menuliskan situasi-situasi menantang
yang terpikirkan oleh mereka di kertas Post-It berwarna-warni. Situasi menantang
yang dapat memunculkan perasaan antara lain bosan, kecewa, sedih, takut,
marah, khawatir, jengkel, atau muak. Informasikan bahwa kertas tersebut akan
dikumpulkan dan tempel di papan. Kumpulkan kertas tersebut dan tempel di
papan. Bacakan secara keras dan tanyakan kepada para murid, apa yang akan
mereka lakukan ketika terpapar situasi atau permasalahan tersebut. Kemudian
berikan kertas kosong lain dan distribusikan 1 atau 2 kertas ke setiap murid. Minta
mereka untuk menuliskan ide-ide mengenai strategi apa yang akan dilakukan
untuk situasi-situasi yang dibacakan oleh guru. Di dalam ruangan kelas, buat 3
kategori area untuk murid memilih dan berdiri di area yang dipilih: menolong,
berbahaya, tidak dapat digunakan. Satu persatu bacakan situasi yang ditulis oleh
murid, kemudian minta murid untuk memilih area yang sesuai dengan ide strategi
yang telah ditulis oleh mereka. Setelah murid tersebar di area yang berbeda, guru
dapat menanyakan mengapa murid meyakini posisi mereka merupakan pilihan
yang tepat untuk dipilih. Murid juga dapat menyebutkan alasan ide strategi yang
mereka tulis sebelumnya. Ajak murid untuk membandingkan perbedaan ide
serta pemikiran yang diberikan setiap orang dan diskusikan bersama.
13. Latihan Menyadari Kondisi Tubuh (Body Scanning)
Yang dilakukan oleh guru: Arahkan perhatian pada bagian tubuh yang spesifik,
seperti contohnya tangan kanan. Tarik napas mendalam, amati bagian tubuh
untuk merasakan sensasinya. Sadari apa yang Anda rasakan, namun jangan
mencoba untuk memikirkannya. Fokuskan perhatian pada bagian tubuh yang lainseperti kaki, perut, pinggul, dada, lengan, dan kepala.
 Ketika Anda menyadari sesuatu, biarkan pikiran itu tetap di sana dan Kembali
perhatikan bagian tubuh Anda. Berlatih untuk tidak terlibat dalam pikiran Anda.
* Jika Anda memiliki rasa sakit dan tidak nyaman, cukup sadari hal itu, terima,
dan Kembali amati tubuh Anda.
* Ajak murid menceritakan apa yang mereka rasakan setelah latihan tersebut.
14. Kegiatan Menulis Surat
Yang dilakukan oleh guru: Minta para murid untuk memilih buku atau kertas yang
akan digunakan untuk menulis surat pribadinya. Berikan waktu bagi mereka untuk
memberikan dekorasi atau hiasan pada surat yang dibuatnya. Tugas menulis surat
ini diberikan dalam waktu sedikitnya selama tiga minggu. Tugas ini berfokus pada
keterbukaan dan kejujuran mengenai apa yang mereka rasakan, kekhawatiran
yang dialami, sumber stress dan ketidaknyamanan yang mereka miliki, dan
bagaimana mereka merespon stress yang dialami. Sampaikan kepada murid agar
tidak perlu mengkhawatirkan mengenai penggunaan tata bahasa yang
digunakan. Ingatkan murid bahwa mereka juga bisa memberikan gambar apabila
merasa bahwa hal tersebut dapat membantu untuk mengekspresikan perasaan
mereka dengan lebih baik. Di bawah ini ada beberapa ide yang dapat digunakan
dalam menulis surat, yaitu:
* Tuliskan sebuah surat untuk seseorang yang Anda harapkan dapat berbicara
dengannya, namun Anda tidak bisa melakukannya
* Tuliskan surat untuk diri Anda sendiri, katakan apa yang Anda pikirkan dan ingin
Anda dengar.
* Tuliskan catatan tentang apa yang ingin Anda sampaikan ke seseorang,
bayangkan bahwa orang tersebut akan merespon apa yang Anda ceritakan.
* Tuliskan tentang hari-hari Anda, fokus pada hal yang membuat terganggu atau
membuat stress dan eksplorasi hal apa saja yang membuat stress dan
bagaimana cara Anda untuk mencoba mengatasi stress tersebut.
* Tuliskan sebuah puisi yang dapat mengekspresikan perasaan Anda
Setelah waktu untuk pengerjaan tugas tersebut berakhir, periksa kembali
pengalaman yang dialami murid dalam pembuatan jurnalnya. Tanyakan kepada
mereka, apakah mereka merasa terbantu? Apakah surat ini bermanfaat untuk
mereka? Apakah ada murid yang berpikir mereka akan melanjutkan menulis
sebagai cara untuk mengatasi masalah dan stress yang dialami?
15. Kegiatan Role Play Komunikasi Aktif
Yang dilakukan oleh guru: Setiap murid dipersilakan duduk berpasangan untuk
kemudian saling bergantian bercerita. Saat satu murid menceritakan sebuah
cerita. Cerita yang disampaikan bisa tentang pengalaman yang menyenangkan
maupun pengalaman yang tidak menyenangkan. Murid lainnya berusaha
mendengarkan dengan seksama dan bertanya apabila ada cerita yang belum
jelas. Setiap murid diajarkan untuk mendengarkan dengan penuh kesadaran
akan cerita temannya dan berusaha tidak menginterupsi saat temannya sedang
berbicara. Mereka dapat bertanya, "Lalu?", "Apa yang terjadi?"Setelah selesai,
pencerita berganti sebagai pendengar. Ajak murid untuk merefleksikan apa yang
mereka rasakan saat bercerita maupun saat menjadi pendengar.
16. Kegiatan Menulis Pengalaman Bekerjasama Dalam Kelompok
Yang dilakukan oleh guru: Berikan instruksi kepada murid untuk mengingat Kembali
dan memikirkan kejadian/pengalaman yang pernah dialami saat mereka bekerja
sama di dalam kelompok. Ajak mereka untuk memikirkan bagaimana kondisi saat
diskusi kelompok berjalan dengan baik dan tidak berjalan baik. Apa perbedaan
dari kedua kondisi tersebut? Alternatif kegiatan kedua adalah dengan
menggunakan media film dan video terkait diskusi untuk resolusi konflik. Sediakan
cuplikan film ataupun video, kemudian minta murid menonton. Kemudian
diskusikan dan minta murid Anda mencatat bagaimana keefektifan cara
berkomunikasi yang digunakan dalam video tersebut. Bagaimana cara
berkomunikasinya mempengaruhi orang lain? Berikan alasan untuk pendapat
mereka. Ajak murid untuk memberikan kemungkinan atau alternatif lain dalam
merespon konflik tersebut.
Demikian materi Kompetensi Sosial dan Emosional dengan contoh contohnya yang kami dapat dari BBGP semoga bisa menginspirasi bagi para pembaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H