Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Cinta Pertama Bunga

24 Februari 2022   13:34 Diperbarui: 28 Februari 2024   13:12 3567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rio pemuda yang sangat ramah. Hanya saja ada ganjalan saat ada pemuda itu di ruang dimana Bunga dirawat.

Inilah yang selalu mengganggu pikiranku apakah pemuda itu pacarnya? Jika iya kenapa pula aku harus galau?

Rio kelihatan pemuda yang baik, ramah dan sudah mahasiswa sedangkan aku baru kelas satu SMA.

Rio sangat pantas menjadi pendamping Bunga jika dibandingkan denganku. Fakta sudah berkata seperti itu. Lalu mau apa lagi? Lupakan saja mimpimu Hen. 

Sepanjang perjalanan pulang ke rumah pikiran seperti itu terus membayangi kepalaku.

Hari ini Bunga sudah diperbolehkan kembali masuk sekolah. Kesehatannya sudah semakin pulih. Berita ini aku dengar sendiri dari Bunga ketika tadi malam dia menelponku.

Pagi itu memang aku melihat Bunga berdiri di depan pintu kelasnya. Aku menghampirinya sambil menyapa:

"Aku senang bisa melihatmu lagi berdiri di depan pintu kelasmu, " kataku tanpa sadar menyapa Bunga dengan kata-kata seperti itu. Bunga tertawa manja. Tatapan matanya kelihatan penuh bahagia. Aku bisa merasakannya.

"Aku juga senang sekarang kamu sudah mulai berani menggodaku!"

"Oh maaf Bunga. Aku bukan bermaksud begitu," kataku tergagap benar-benar gugup rasanya aku malu sekali.

Untung saja di sana tidak ada siapapun yang melihat kegugupanku. Pemuda pemalu yang gugup tidak terbayangkan salah tingkahnya seperti apa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun