Mohon tunggu...
Har Sono
Har Sono Mohon Tunggu... -

hitam. dark. suka melamun.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

SUNSET AND SUNRISE (Album Ketiga)

8 Januari 2011   05:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:50 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tak bertemu dengannya di kampus 2 hari. Dia absen. Kata Bari, dia masih sakit. Sore ini, entah ada angin apa, dia SMS aku.

Aku mau datang kermh. Bsa??

Aku menimang-nimang. Bingung mau membalas apa. Jujur, aku memang ingin bertemu dengannya saat ini. Rasa sakit hatiku karena telah diusir olehnya tempo hari luruh karena SMS darinya. Sungguh, rasa cinta memang sering mengalahkan rasa sakit karena orang yang sama.

Akhirnya, aku membalasnya. Satu kata: bisa.

Landung datang sendiri, tanpa Bari. Dia memakai celana selutut dan kaos warna biru, warna kesukaannya kurasa. Dia datang memakai sepeda motor kiriman dari ayahnya. Begitu dia bercerita saat kutanyakan tentang sepeda motornya.

“Kau tidak akan balas dendam, kan?”

“Maksudmu?” tanyaku.

“Mengusirku.” Dia terkekeh. “Saat itu aku sedang pusing, Ren. Kuharap kamu mengerti.”

Aku tersenyum kecil.

“Kau sedang sibuk sore ini?” tanya dia. Dia melihat novel yang sedang kupegang.

“Iseng, aku tak ada kerjaan. Makanya baca novel.” Kujawab seadanya untuk menjawab keheranan mukanya melihat novel yang kupegang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun